Kajian Syarhul
Hikam, Karya Abdullah bin Hijazi (Syarqawi) semoga Allah merahmatinya ; Tema
Kajian : Terhapusnya Mata Hati Manusia.
|
@ngajisyarhulhikamibnuathaillah/S=0005/klik.
|
كتاب شرح الحكم. = Kitab Syarhul Hikam.
|
Kajian tentang
Terhapusnya Mata Hati Manusia adalah.Sebagai Berikut :
|
Penjelasan
keadaan-keadaan orang-orang yang mengenal Allah tentang menjauhkan diri dari
mengatur dirinya terhadap perkara dunia Sesi 2.
|
ولذا قال : [إجتهادك فيما ضمن لك]
أي تكفل الله لك به وهو الرزق تفضلا منه وإحسانا قال تعالى : وكأين من دابة لا
تحمل رزقها – الله يرزقها وإياكم إلى غير ذلك من الآيات [وتقصيرك فيما طلب منك]
وهو العمل الذي تتوصل به عادة إلى مولاك من أذكار وصلوات وأوراد وغير ذلك من
أنواع الطاعات ، قال تعالى : وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون الآية – فالمطلوب
من المريد السعي في قوت الأرواح وهو ذكر المولى وفعل ما يقرب إليه لا قوت
الأشباح لأنه قائم به غيره وهو مولاه. [دليل على انطماس] أي عمى [البصيرة منك]
وهي عين فى القلب تدرك الأمور المعنوية كما البصر يدرك الأمور المحسوسة وفى
تعبيره بالإجتهاد إشارة إلى أن طلب الرزق من غير إجتهاد لا بأس به للمريد ولا
يدل على إنطماس بصيرته.
|
Dan karena itu berkata kyai musonnif : [kesungguhanmu
dalam apa yang telah di jamin untukmu] yakni Allah telah menanggung untukmu
dengan sesuatu yang telah kita usahakan dan apa yang telah di jamin itu
adalah rizki karena arah pemberian dari Allah dan berbuat baik, Allah ta’ala
berfirman : dan banyak sekali dari binatang melata itu tidak bisa menanggung
rizkinya – Allah yang memberi rizkinya dan kepadamu semua, bacalah ayat-ayat
lain selain ayat ini [dan kurangnya kamu dalam perkara yang di tuntut dari
mu] dan barang yang di tuntut adalah berupa amal yang biasanya kamu
menjadikan amal tersebut sebagai jembatan untuk wushul kepada Tuhanmu,
seperti dzikir-dzikir, dan shalat-shalat, dan wirid-wirid, dan selain itu
dari macam-macam ketaatan, Allah ta’ala berfirman : dan tidaklah Aku
menciptakan jin dan manusia kecuali agar supaya mereka beribadah kepadaku,
Al-Ayat – maka yang di tuntut dari seorang yang mengharapkan wushul kepada
Allah, yaitu usaha untuk memperoleh sesuatu yang menguatkan ruh, yaitu
mengingat Allah dzat yang menjadi Tuhannya dan melakukan sesuatu yang bisa
mendekatkan diri kepadanya, bukan kekuatan badan karena dia itu telah di atur
oleh selainya, yaitu Allah Tuhannya.
|
[sebagai bukti atas terhapusnya] yaitu butanya [mata
hati darimu] dan Albashirah itu adalah mata yang ada di dalam hati yang bisa
melihat perkara-perkara yang bersifat maknawi sebagaimana bahwa mata kepala
bisa melihat perkara-perkara yang bisa di lihat, dan di dalam pengibaratan
kyai musonnif dengan kata ijtihad itu isyarat bahwa mencari rezki dengan
tanpa terlalu bersungguh-sungguh tidak mengapa dengannya bagi orang yang
mengharapkan wushul kepada Allah, dan tidak menunjukan atas terhapusnya mata
hatinya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar