Kajian Syarhul
Hikam, Karya Abdullah bin Hijazi (Syarqawi) semoga Allah merahmatinya ; Tema
Kajian : Doa tidak pasti menghasilkan buah dan Manusia Seperti Taman Berduri.
|
@ngajisyarhulhikamibnuathaillah/S=0007/klik.
|
كتاب شرح الحكم. = Kitab Syarhul Hikam.
|
Penjelasan
bahwa mundurnya pemberian Allah tidak menghalangi manusia dari
merengek-rengek dalam berdoa Sesi 2.
|
وقد شبه بعض العارفين الطبيعة بأرض
ذات شوك فقد يكون الشوك غليظا كثيرا لا ينقطع إلا بعد مدة ومعاناة تامة وقد يكون
قليلا ضعيفا أدنى شيء يزيله وكذلك أوصاف النفوس قد تكون خبيثة كثيرة فتحتاج إلى
مدة طويلة وشدة معاناة فى قطعها فإذا حصل المقصود ولو فى آخر نفس من عمره كان هو
الغاية القصوى وكان ما تعب فيه حقيرا بالنسبة لذلك وقد تكون غير ذلك فلا تحتاج
إلى طول مدة وكثرة معاناة.
|
Dan sungguh sebagian ‘Arifin [orang-orang yang mengenal
Allah] menyerupakan tabiat manusia dengan tanah yang memiliki duri maka
terkadang duri itu besar dan banyak, yang tidak bisa di buang kecuali setelah
masa yang lama dan kepayahan yang sangat, dan terkadang ada duri yang sedikit
dan kecil, serendah-rendah sesuatu yang itu bisa dia menghilangkannya, dan
demikian juga sifat-sifat nafsu terkadang ada yang jelek dan banyak maka
butuh kepada masa yang lama dan sangat payah dalam membuangnya maka apabila
dia berhasil apa yang di inginkan meskipun di akhir nafas dari umurnya, itu
adalah puncak tertinggi dan apa yang payah di dalamnya itu hina bila di
nisbatkan terhadap hasil yang apa yang di inginkan itu, dan terkadang nafsu
itu selain sifat yang jelek maka tidak butuh kepada lamanya masa dan
banyaknya kepayahan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar