Kajian Kitabun Nikah yang diambil dari Kitab Bulughul
Maram min Adillatil Ahkam, Karya Imam Ibnu Hajar Al’Asqalani semoga Allah
merahmatinya : Kitab yang membahas seputar masalah Pernikahan sesuai syari’at
islam ; Tema : Keutamaan memilih calon istri yang memiliki agama dan
mengutamakan wanita yang beragama daripada yang lainnya.
|
@vidiokajiandakwahislampuribosspulsa/S=0004/klik.
|
Dalil hadits
tentang Keutamaan memilih calon istri yang memiliki agama dan mengutamakan
wanita yang beragama daripada yang lainnya adalah sebagai berikut :
|
[998]- وعن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه عن النبي صلى الله عليه
وسلم قال : تنكح المرأة لأربع : لمالها ولحسبها ولجمالها ولدينها فاظفر بذات الدين
تربت يداك ؛ متفق عليه مع بقية السبعة.
dan dari abu
hurairah semoga Allah ta’ala meridhainya dari nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda : wanita itu dinikahi karena 4 perkara, yaitu karena
hartanya, karena kemuliaannya, karena kecantikannya dan karena agamanya maka
pilihlah dan utamakan wanita yang memiliki agama dan kalahkan yang lainnya ;
hadits riwayat bukhari muslim bersama sisanya imam yang tujuh.
CATATAN HADITS
:
Lafadz tunkahul
mar-atu : maksudnya yang mendorong, yang disukai atau diinginkan dari wanita
untuk dinikahi karena 4 perkara, yaitu karena hartanya ; karena melihat nasab,
kehormatan atau kemuliaannya (karena keluarga atau kerabatnya, mungkin karena
dia keturunan bangsawan, punya pekerjaan mulia, keluarga bangsawan atau
ningrat) ; karena kecantikannya ; karena agama atau akhlaqnya, agama itu ilmu
dan amal, bagaimana aqidah atau ibadahnya ? tingkah lakunya apakah takabur atau
tidak ? senang bikin fitnah atau tidak ? tawaduk atau tidak ? omongannya
menyakiti orang atau tidak ?, agama yang baik, agama yang baik adalah mengerti
agama dan mengamalkannya, nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan : maka
raihlah wanita yang punya agama ; lafadz taribat yadak : maksudnya maka
menangkanlah atau kalahkan yang lainnya, taribat yadak asal maknanya adalah
tanganmu akan menempel ke tanah karena faqir, ini kalimat anjuran atau dorongan
atau penekanan.
FAEDAH HADITS :
Pertama : dalam
hadits ini nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhabarkan bahwa
perkara-perkara yang mendorong atau membangkitkan kaum pria untuk memilih
wanita sebagai istri adalah salah satu dari 4 perkara : sebagian laki-laki ada
yang menikahi wanita karena kehormatannya, hasab maknanya adalah pekerjaan yang
terhormat atau bagus bagi seseorang atau ayahnya ; sebagian laki-laki ada yang
menikahi wanita karena cinta atau ingin harta atau kekayaan atau ingin materi
semata ; sebagian laki-laki ada yang menikahi wanita karena mencari kecantikan,
kebaikan dhohir dan penampilan ; sebagian laki-laki ada yang menikahi wanita karena
mencari agama dan ketaqwaan sebagai tujuan atau harapannya ; cukup bagi orang
yang punya kehormatan dan harga diri, laki-laki yang sholih agar mencari wanita
yang beragama menjadi tujuan pencarian, puncak pilihannya, bila agama ada lalu
mencari sisi yang lain maka diperbolehkan ; pengkhabaran dari nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bahwa ada 4 perkara yang mendorong kaum pria menikahi wanita
karena keturunannya, hartanya, kecantikannya dan agamanya atau taqwanya ; nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memilih sisi agama untuk
dijadikan pilihan pokok atau utama, karena sisi agama adalah kebahagiaan dalam
rumah tangga dan menyampaikan ke akhirat.
Kedua : Hadits
ini menunjukan disunahkan atau disyari’atkan bersahabat dengan orang-orang baik
dan bermajelis dengan mereka ; hadits ini disunahkan untuk memilih jodoh atau
istri yang baik agamanya karena istri adalah teman atau sahabat bahkan lebih
dari teman ; agar memperoleh keutamaan mereka atau kebaikan mereka, meneladani
mereka, berakhlaq dengan akhlaq mereka dan beradab dengan adab mereka, menjauhi
kejelekan dan pelaku kejelekan ; berteman dengan orang yang baik dalam syari’at
islam sangan ditekankan, teman baik suami salah satunya adalah istri yang baik
dan teman baik istri salah satunya adalah suami yang baik, teman dalam
membangun rumah tangga, oleh karena itu supaya memilih teman yang baik, bila
temannya melakukan kejelekan dia ditegur atau diperingatkan ; Allah berfirman
mengkisahkan musa alaihi salam dalam surat alkahfi ayat 66 : musa berkata
kepada khidir : bolehkan aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu
yang benar diantara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu ; dan surat alkahfi
ayat 28 : dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya dipagi dan senja hari dengan dengan mengharap keridhoannya ; dalam
hadis bukhari muslim : nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : sesungguhnya
gambaran teman yang baik dan teman yang jelek, teman yang baik seperti orang
yang membawa minyak misik dan teman yang jelek seperti orang yang meniup-niup
alat peniup api (tukang pandai besi) ; berteman dengan orang yang membawa
minyak misik adakalanya dia mengoleskan minyak misik kena baunya wangi, bisa
jadi kamu membeli dari dia, paling tidak kamu bisa mendapatkan bau yang enak
dari dia, sedang berteman dengan peniup api atau pandai besi bisa jadi dia
membakar bajumu paling tidak dapat bau yang tidak enak ; dalam sebuah hadis
disebutkan : orang itu tergantung agama temannya maka lihatlah oleh salah
seorang diantara kalian dengan siapa dia berteman.
Ketiga :
Berkata imam nawawi : makna hadis ini bahwa manusia mereka secara kebiasaan
bermaksud memilih wanita dari 4 macam atau bagian : ada yang memilih harta,
memilih kecantikan, memilih keturunan atau kehormatan dan memilih agama, karena
itu maka bersemangatlah kamu memilih wanita yang memiliki agama, pilihlah dan
bersemangat untuk bersahabat dalam rumah tangga orang yang memiliki agama.
Keempat :
Berkata Arrafi’i dalam kitab amani : dalam pernikahan itu didorong membikin
semangat karena faedah agama dan dunia, diantara dorongan yang kuat karena
kebagusan, kecantikan, nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang dari menikahi
wanita yang cantik, bagus fisiknya, larangan disini adalah bila tujuannya dia
mencari kecantikan semata, mementingkan cantiknya saja, tapi bukan larangan ini
secara mutlak, karena nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan melihat
wanita yang hendak dilamar, larangan disini adalah yang pokok cantiknya saja
dan mencukupkan itu saja, yaitu cantiknya dari sifat atau macam lainnya.
Kelima :
diantara dorongan yang umum adalah harta, harta itu bisa pergi pagi atau sore,
kapan saja seperti kecurian, kebakaran, kebangkrutan, sakit yang menghabiskan
harta dan harta itu tidak bisa dipercaya melanggengkan persahabatan atau
keramahan, terlebih lagi harta itu sedikit, dikatakan : ‘akan membesarkan kamu
ketika dapat hasil dan akan menganggap sedikit kalau dikurangi.
Keenam : Adapun
jika yang mendorong untuk menikah adalah karena agama maka agama itu tali yang
kuat yang tidak akan terputus dan ikatannya lebih langgeng, akibatnya terpuji.
Ketujuh : Telah
datang hadis yang semakna dengan hadis ini, dari abdullah bin amr bi ash dari
nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda : Jangan kalian menikah
dengan wanita-wanita karena kecantikannya, bisa jadi kecantikan itu akan hilang
dari mereka, Jangan kalian menikah dengan wanita-wanita karena harta, bisa jadi
harta itu menjadikan mereka melampaui batas (kepemimpinan diambil alih),
nikahilah wanita karena agama, sungguh seorang budak wanita hitam kulitnya,
kriting rambutnya, dia itu bodoh tapi dia memiliki agama itu lebih baik ; ibnu
katsir berkata : hadits ini dhoif, syaikh ahmad syakir berkata : sanad hadis
ini shahih ; agama baik dan berharta seperti khodijah dan agama baik dan cantik
seperti aisyah ; firman Allah ta’ala dalam surat Albaqarah ayat 221 : ‘dan
janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman,
sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun
dia menarik hatimu dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik dengan
wanita-wanita mukmin sebelum mereka beriman, sesungguhnya budak yang mukmin
lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu, mereka mengajak ke
neraka sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izinnya dan Allah
menerangkan ayat-ayatnya (perintah-perintahnya) kepada manusia supaya mereka
mengambil pelajaran ; perbandingan ini dimaksud keutamaan orang yang memiliki
agama dan memiliki akhlaq mulia.
Kedelapan :
Hadits ini mengandung dalil bahwa tidak boleh atau tidak pantas seorang itu
menjadikan manusia pada umumnya sebagai teladan atau panutan, tidak boleh
perbuatan mereka yang dia cintai disisinya ; nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyebutkan 3 golonggan mereka salah memilih istri dan 1 golonggan mereka benar
memilih istri yang beragama.
Kesembilan : Seyogyanya
bagi seorang itu supaya melihat perkara-perkaranya untuk masa depannya agar
supaya pandangannya bukan pandangan sekarang sebagai tujuannya, masa depan
utama adalah akherat sebagai tujuannya ; istri yang baik dalam agamnya, dia
akan menjaga suami pada dirinya, menjaga suami pada rumahnya, pada harta suami,
istri yang baik adalam teman yang baik lagi terpercaya.
Kesepuluh :
Berkata syaikh utsaimin : Agama itu akan membantunya untuk mentaati Allah, akan
memperbaiki orang yang memiliki urusan, punya tanggung jawab berupa anak-anak,
menjaga suami dikala tidak ada dirumah, menjaga harta dan menjaga dirumah, beda
dengan selain agama yang terkadang akan memudhorotkan dimasa yang akan datang.
Kesebelas :
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan tentang apa yang umumnya
manusia lakukan, mereka manusia menuju perkara yang 4 ini dan mengakhirkan
orang yang beragama ; nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk
mendahulukan apa yang akhir, pilihlah olehmu wahai orang yang memperoleh
petunjuk menangkanlah wanita yang memiliki agama ; telah diriwayatkan : datang
seseorang kepada hasan albasri, dia berkata : saya mempunyai anak perempuan yang
saya cintai, sungguh banyak orang yang melamarnya, siapa yang kamu tunjukan
kepada saya supaya saya menikahkan dia untuknya, berkata hasan albasri :
nikahkan anakmu dengan orang yang dia takut kepada Allah, sesungguhnya seorang
suami yang takut kepada Allah bila dia mencintai putrimu dia memuliakannya,
bila dia marah, dia tidak akan mendholiminya ; perkara penting : Memilih wanita
yang memiliki tabiat yang mulia ; hadits : Manusia seperti barang tambang,
mereka orang-orang yang baik dimasa jahiliyah, kalau dia masuk islam maka dia
jadi orang yang paling baik bila memahami agama ; nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah memuji wanita-wanita quraisy yang baik, yaitu perhatian tinggi
terhadap anak dan suaminya.
Kedua belas :
Hadits ini menunjukan membawa kalimat-kalimat yang dhohir, kalimat adalah dan
menunjukan celaan dan menjelekkan dari kalimat-kalimat yang sudah berlaku pada
lisan orang arab atau lisan-lisan manusia maka tidak ada dosa mengucapkannya
selama tidak memaksudkan hakekat kalimat yang dia membawakan sebagaimana
umumnya manusia membawakan seperti kalimat ‘taribat yadak’- tangan kamu menembel
ke tanah karena faqir, kalimat ini digunakan untuk makna anjuran dan dorongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar