SELAMAT DATANG DI BLOG PURI BOSS PULSA KETUA UMUM PARTAI KURANG SUARA (P.K.S) MENDUKUNG CALON PEMIMPIN DAN PARTAI POLITIK KURANG SUARA, KURANG DANA DAN KURANG POPULER CS : 085-291-081-888 = 085-712-871-888 = 083-863-691-888 = 087-736-731-888 = 089-603-871-888 PURI CAHYADI - REK. BANK : 4221211418 (BCA)

Selasa, 02 Januari 2018

Keutamaan memilih calon istri yang memiliki agama dan berakhlaq mulia.

Kajian Kitabun Nikah yang diambil dari Kitab Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Karya Imam Ibnu Hajar Al’Asqalani semoga Allah merahmatinya : Kitab yang membahas seputar masalah Pernikahan sesuai syari’at islam ; Tema : Keutamaan memilih calon istri yang memiliki agama dan mengutamakan wanita yang beragama daripada yang lainnya.

@vidiokajiandakwahislampuribosspulsa/S=0004/klik.


Dalil hadits tentang Keutamaan memilih calon istri yang memiliki agama dan mengutamakan wanita yang beragama daripada yang lainnya adalah sebagai berikut :

[998]- وعن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : تنكح المرأة لأربع : لمالها ولحسبها ولجمالها ولدينها فاظفر بذات الدين تربت يداك ؛ متفق عليه مع بقية السبعة.

dan dari abu hurairah semoga Allah ta’ala meridhainya dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : wanita itu dinikahi karena 4 perkara, yaitu karena hartanya, karena kemuliaannya, karena kecantikannya dan karena agamanya maka pilihlah dan utamakan wanita yang memiliki agama dan kalahkan yang lainnya ; hadits riwayat bukhari muslim bersama sisanya imam yang tujuh.

CATATAN HADITS :

Lafadz tunkahul mar-atu : maksudnya yang mendorong, yang disukai atau diinginkan dari wanita untuk dinikahi karena 4 perkara, yaitu karena hartanya ; karena melihat nasab, kehormatan atau kemuliaannya (karena keluarga atau kerabatnya, mungkin karena dia keturunan bangsawan, punya pekerjaan mulia, keluarga bangsawan atau ningrat) ; karena kecantikannya ; karena agama atau akhlaqnya, agama itu ilmu dan amal, bagaimana aqidah atau ibadahnya ? tingkah lakunya apakah takabur atau tidak ? senang bikin fitnah atau tidak ? tawaduk atau tidak ? omongannya menyakiti orang atau tidak ?, agama yang baik, agama yang baik adalah mengerti agama dan mengamalkannya, nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan : maka raihlah wanita yang punya agama ; lafadz taribat yadak : maksudnya maka menangkanlah atau kalahkan yang lainnya, taribat yadak asal maknanya adalah tanganmu akan menempel ke tanah karena faqir, ini kalimat anjuran atau dorongan atau penekanan.

FAEDAH HADITS :

Pertama : dalam hadits ini nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhabarkan bahwa perkara-perkara yang mendorong atau membangkitkan kaum pria untuk memilih wanita sebagai istri adalah salah satu dari 4 perkara : sebagian laki-laki ada yang menikahi wanita karena kehormatannya, hasab maknanya adalah pekerjaan yang terhormat atau bagus bagi seseorang atau ayahnya ; sebagian laki-laki ada yang menikahi wanita karena cinta atau ingin harta atau kekayaan atau ingin materi semata ; sebagian laki-laki ada yang menikahi wanita karena mencari kecantikan, kebaikan dhohir dan penampilan ; sebagian laki-laki ada yang menikahi wanita karena mencari agama dan ketaqwaan sebagai tujuan atau harapannya ; cukup bagi orang yang punya kehormatan dan harga diri, laki-laki yang sholih agar mencari wanita yang beragama menjadi tujuan pencarian, puncak pilihannya, bila agama ada lalu mencari sisi yang lain maka diperbolehkan ; pengkhabaran dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ada 4 perkara yang mendorong kaum pria menikahi wanita karena keturunannya, hartanya, kecantikannya dan agamanya atau taqwanya ; nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memilih sisi agama untuk dijadikan pilihan pokok atau utama, karena sisi agama adalah kebahagiaan dalam rumah tangga dan menyampaikan ke akhirat.

Kedua : Hadits ini menunjukan disunahkan atau disyari’atkan bersahabat dengan orang-orang baik dan bermajelis dengan mereka ; hadits ini disunahkan untuk memilih jodoh atau istri yang baik agamanya karena istri adalah teman atau sahabat bahkan lebih dari teman ; agar memperoleh keutamaan mereka atau kebaikan mereka, meneladani mereka, berakhlaq dengan akhlaq mereka dan beradab dengan adab mereka, menjauhi kejelekan dan pelaku kejelekan ; berteman dengan orang yang baik dalam syari’at islam sangan ditekankan, teman baik suami salah satunya adalah istri yang baik dan teman baik istri salah satunya adalah suami yang baik, teman dalam membangun rumah tangga, oleh karena itu supaya memilih teman yang baik, bila temannya melakukan kejelekan dia ditegur atau diperingatkan ; Allah berfirman mengkisahkan musa alaihi salam dalam surat alkahfi ayat 66 : musa berkata kepada khidir : bolehkan aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar diantara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu ; dan surat alkahfi ayat 28 : dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya dipagi dan senja hari dengan dengan mengharap keridhoannya ; dalam hadis bukhari muslim : nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : sesungguhnya gambaran teman yang baik dan teman yang jelek, teman yang baik seperti orang yang membawa minyak misik dan teman yang jelek seperti orang yang meniup-niup alat peniup api (tukang pandai besi) ; berteman dengan orang yang membawa minyak misik adakalanya dia mengoleskan minyak misik kena baunya wangi, bisa jadi kamu membeli dari dia, paling tidak kamu bisa mendapatkan bau yang enak dari dia, sedang berteman dengan peniup api atau pandai besi bisa jadi dia membakar bajumu paling tidak dapat bau yang tidak enak ; dalam sebuah hadis disebutkan : orang itu tergantung agama temannya maka lihatlah oleh salah seorang diantara kalian dengan siapa dia berteman.

Ketiga : Berkata imam nawawi : makna hadis ini bahwa manusia mereka secara kebiasaan bermaksud memilih wanita dari 4 macam atau bagian : ada yang memilih harta, memilih kecantikan, memilih keturunan atau kehormatan dan memilih agama, karena itu maka bersemangatlah kamu memilih wanita yang memiliki agama, pilihlah dan bersemangat untuk bersahabat dalam rumah tangga orang yang memiliki agama.

Keempat : Berkata Arrafi’i dalam kitab amani : dalam pernikahan itu didorong membikin semangat karena faedah agama dan dunia, diantara dorongan yang kuat karena kebagusan, kecantikan, nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang dari menikahi wanita yang cantik, bagus fisiknya, larangan disini adalah bila tujuannya dia mencari kecantikan semata, mementingkan cantiknya saja, tapi bukan larangan ini secara mutlak, karena nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan melihat wanita yang hendak dilamar, larangan disini adalah yang pokok cantiknya saja dan mencukupkan itu saja, yaitu cantiknya dari sifat atau macam lainnya.

Kelima : diantara dorongan yang umum adalah harta, harta itu bisa pergi pagi atau sore, kapan saja seperti kecurian, kebakaran, kebangkrutan, sakit yang menghabiskan harta dan harta itu tidak bisa dipercaya melanggengkan persahabatan atau keramahan, terlebih lagi harta itu sedikit, dikatakan : ‘akan membesarkan kamu ketika dapat hasil dan akan menganggap sedikit kalau dikurangi.

Keenam : Adapun jika yang mendorong untuk menikah adalah karena agama maka agama itu tali yang kuat yang tidak akan terputus dan ikatannya lebih langgeng, akibatnya terpuji.

Ketujuh : Telah datang hadis yang semakna dengan hadis ini, dari abdullah bin amr bi ash dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda : Jangan kalian menikah dengan wanita-wanita karena kecantikannya, bisa jadi kecantikan itu akan hilang dari mereka, Jangan kalian menikah dengan wanita-wanita karena harta, bisa jadi harta itu menjadikan mereka melampaui batas (kepemimpinan diambil alih), nikahilah wanita karena agama, sungguh seorang budak wanita hitam kulitnya, kriting rambutnya, dia itu bodoh tapi dia memiliki agama itu lebih baik ; ibnu katsir berkata : hadits ini dhoif, syaikh ahmad syakir berkata : sanad hadis ini shahih ; agama baik dan berharta seperti khodijah dan agama baik dan cantik seperti aisyah ; firman Allah ta’ala dalam surat Albaqarah ayat 221 : ‘dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman, sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun dia menarik hatimu dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik dengan wanita-wanita mukmin sebelum mereka beriman, sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu, mereka mengajak ke neraka sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izinnya dan Allah menerangkan ayat-ayatnya (perintah-perintahnya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ; perbandingan ini dimaksud keutamaan orang yang memiliki agama dan memiliki akhlaq mulia.

Kedelapan : Hadits ini mengandung dalil bahwa tidak boleh atau tidak pantas seorang itu menjadikan manusia pada umumnya sebagai teladan atau panutan, tidak boleh perbuatan mereka yang dia cintai disisinya ; nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan 3 golonggan mereka salah memilih istri dan 1 golonggan mereka benar memilih istri yang beragama.

Kesembilan : Seyogyanya bagi seorang itu supaya melihat perkara-perkaranya untuk masa depannya agar supaya pandangannya bukan pandangan sekarang sebagai tujuannya, masa depan utama adalah akherat sebagai tujuannya ; istri yang baik dalam agamnya, dia akan menjaga suami pada dirinya, menjaga suami pada rumahnya, pada harta suami, istri yang baik adalam teman yang baik lagi terpercaya.

Kesepuluh : Berkata syaikh utsaimin : Agama itu akan membantunya untuk mentaati Allah, akan memperbaiki orang yang memiliki urusan, punya tanggung jawab berupa anak-anak, menjaga suami dikala tidak ada dirumah, menjaga harta dan menjaga dirumah, beda dengan selain agama yang terkadang akan memudhorotkan dimasa yang akan datang.

Kesebelas : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan tentang apa yang umumnya manusia lakukan, mereka manusia menuju perkara yang 4 ini dan mengakhirkan orang yang beragama ; nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk mendahulukan apa yang akhir, pilihlah olehmu wahai orang yang memperoleh petunjuk menangkanlah wanita yang memiliki agama ; telah diriwayatkan : datang seseorang kepada hasan albasri, dia berkata : saya mempunyai anak perempuan yang saya cintai, sungguh banyak orang yang melamarnya, siapa yang kamu tunjukan kepada saya supaya saya menikahkan dia untuknya, berkata hasan albasri : nikahkan anakmu dengan orang yang dia takut kepada Allah, sesungguhnya seorang suami yang takut kepada Allah bila dia mencintai putrimu dia memuliakannya, bila dia marah, dia tidak akan mendholiminya ; perkara penting : Memilih wanita yang memiliki tabiat yang mulia ; hadits : Manusia seperti barang tambang, mereka orang-orang yang baik dimasa jahiliyah, kalau dia masuk islam maka dia jadi orang yang paling baik bila memahami agama ; nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memuji wanita-wanita quraisy yang baik, yaitu perhatian tinggi terhadap anak dan suaminya.

Kedua belas : Hadits ini menunjukan membawa kalimat-kalimat yang dhohir, kalimat adalah dan menunjukan celaan dan menjelekkan dari kalimat-kalimat yang sudah berlaku pada lisan orang arab atau lisan-lisan manusia maka tidak ada dosa mengucapkannya selama tidak memaksudkan hakekat kalimat yang dia membawakan sebagaimana umumnya manusia membawakan seperti kalimat ‘taribat yadak’- tangan kamu menembel ke tanah karena faqir, kalimat ini digunakan untuk makna anjuran dan dorongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kajian syarhul hikam - penjelasan hikmah ketiga - PURI BOSS PULSA.

Muraja’ah Kitab Syarhu Al Hikam bisyarqaawi Karya Syaikh Ahmad bin Athaillaah As Sakandari rahimahullahu ta’ala. ...