Kajian
Syarhul Hikam, Karya Abdullah bin Hijazi (Syarqawi) semoga Allah merahmatinya
; Tema Kajian : Mengenal Allah disaat tertimpa ujian dan cobaan.
|
@vidiokajiandakwahislampuribosspulsa/S=0019/klik.
|
كتاب شرح الحكم. = Kitab Syarhul Hikam.
|
Kajian
tentang Mengenal Allah disaat tertimpa ujian dan cobaan adalah.Sebagai
Berikut :
|
[إذا فتح لك
وجهة من التعرف فلا تبال معها أن قل] بفتح الهمزة [عملك] أي بقلة عملك ، اعلم أن
السالك لا بد له فى سلوكه من كثرة الأعمال ليقطع عقبات النفوس ويصل إلى حضرة
الرب فإذا شرع فى المجاهدة وطالت عليه المدة ربما كسل عن بعض أنواع العبادات
والأوراد التى رتبت عليه فيحصل عنده شدة الهم والغم وربما تسول له نفسه الترك
بالكلية مع كونه قد حصل عنده نوع من معرفة الله تعالى. فأرشده الشيخ رضي الله
عنه إلى أنه إذا فتح له وجهة من التعرف أي نوعا من المعرفة كأن عرف بطريق الذوق
أن الله تعالى حاضر معه مطلع على حاله أو عرف ذوقا أنه لا فاعل إلا الله بأن حصل
له تجلى الأفعال الذي هو أول التجليات عندهم فلا يبال حينئذ بقلة العمل لأن
القصد من العمل القرب من حضرة الرب وفتح تلك الوجهة دليل على ذلك وعلى أنه معتنى
به وأنه سيصير من أهل وده وقد تكون قلة العمل بسبب مرض يعوقه عنه فإذا حصل عنده
نوع من المعرفة بأن عرف أن نزول المرض به خير من الصحة لما فيه من ترقيه وأن
الله يفعل به ما يريد فلا يبال حينئذ بقلة العمل. [فإنه ما فتحها] أي تلك الوجهة
[لك إلا وهو يريد أن يتعرف إليك] أي يواجهك بفضله ويقرب منك ويتجلى عليك بصفاته
وأسمائه ولا شك أن ذلك أعظم من كثرة الأعمال الظاهرة [ألم تعلم أن التعرف هو
مورده عليك] أي محصله لك بطريق التفضل [والأعمال أنت مهديها إليه وأين ما تهديه
إليه مما هو مورده عليك] فإن هدية العبيد وإن كانت جليلة هي حقيرة بالنسبة إلى
هدية السيد وإن كانت قليلة على أن هدية العبد هنا نفعها عائد عليه لا على السيد
وحاصل ما ذكر أن قليل العمل مع المعرفة خير من كثير العمل بدونها فإذا حصل
للسالك بعض المعرفة ينبغي له أن يوجه قلبه إلى حضرة مولاه ليزيده من معرفته
وقربه ويهتم بذلك أكثر من إهتمامه بالأعمال الظاهرة ولذا كانت أعمال العارفين
الظاهرة قليلة فى أواخر أمرهم وما زالوا يحنون إلى البداية لما فيها من كثرة
الأنوار بسبب كثرة الأعمال.
|
[Apabila Allah telah membuka untukmu satu arah dari
perkenalan Allah maka jangan kamu pedulikan bersamanya meskipun sedikit]
dengan fathah huruf hamzah [amalmu] yakni dengan sedikitnya amalmu,
ketahuilah bahwa orang yang menempuh jalan agamanya Allah, tidak boleh tidak
baginya ada di jalan-jalan agamanya Allah dari memperbanyak amalan untuk memutuskan
keruwetan-keruwetan nafsu dan dia sampai ke hadirat Allah maka apabila dia
telah melaksanakan dalam bersungguh-sungguh pada perkara ibadah, dan menjadi
lama atasnya masa, terkadang malas dari sebagian macam-macam ibadah dan
wirid-wirid yang di urutkan atasnya maka mendapatkan di sisinya sangatnya
payah dan susah, dan terkadang nafsunya menghias-hias padanya untuk
meninggalkan ibadah secara keseluruhan bersama keberadaannya sungguh telah
berhasil di sisinya satu jenis mengenal Allah ta’ala.
|
Maka menunjukan kepadanya Seorang Guru yang semoga
Allah meridhainya bahwasannya apabila Allah membukakan untuknya satu arah
dari pengenalan pada Allah, yakni satu jenis dari mengenal Allah seperti
mengenal dengan cara yang bisa di rasakan oleh panca indera bahwa Alah ta’ala
dzat yang hadir bersamanya, dzat yang melihat keadaannya atau mengenal dengan
rasa bahwasannya tidak ada yang berbuat kecuali Allah, dengan menghasilkan
baginya jelasnya perbuatan-perbuatan Allah yang dia itu adalah awal
penjelasan-penjelasan di sisi mereka maka jangan kamu peduli pada waktu itu
dengan sedikitnya amal karena bahwa tujuan dari amal yaitu dekat dari hadirat
rabb dan terbukanya jalan, itu menunjukan atas kedekatan itu, dan bahwa dia
perhatian dengannya, dan bahwasannya dia itu menjadi orang yang di cintai
oleh Allah, dan terkadang sedikitnya amal dengan sebab sakit yang
menghalanginya dari beramal, maka apabila hasil di sisinya satu jenis dari
pengenalan pada Allah dengan mengetahui bahwa turunnya penyakit pada dirinya
itu lebih baik dari pada sehat karena apa yang di dalamnya mengandung
peningkatan derajatan dirinya, dan bahwa Allah melakukan dengannya apa yang
Allah kehendaki maka jangan peduli pada waktu itu dengan sedikitnya amal.
|
[Maka sesungguhnya apa yang Allah bukakan] yakni satu
arah itu [untukmu kecuali Dia Allah menghendaki untuk memperkenalkan dirinya
kepadamu] yakni Allah menghadapkan dirinya kepadamu dengan anugerahnya, dan
Allah mendekatkan dirimu dan Allah memperlihatkan dirinya kepadamu dengan
sifat-sifatnya dan nama-namanya dan tidak ada keraguan bahwa pengenalan itu
lebih besar nilainya dari banyaknya amal yang nampak [Apakah kamu tidak tahu
bahwa pengenalan Allah yang Dia datangkan kepadamu] yakni yang menghasilkan
pengenalan Allah itu untukmu dengan jalan memberi keanugerahan [dan amal-amal
yang kamu hadiahkan kepada Allah, dan manakah yang lebih baik antara apa yang
kamu hadiahkan kepada Allah daripada apa yang Dia datangkan kepadamu] maka
sesungguhnya hadiah para hamba meskipun itu besar, itu adalah kecil nilainya
bila di nisbatkan kepada hadiah Tuan, meskipun hadiah Tuannya itu sedikit,
bahwa hadiah seorang hamba itu kembali manfaatnya kepadanya, bukan kepada
Tuannya, dan kesimpulan apa yang telah di sebutkan bahwa sedikitnya amal
bersama mengenal Allah itu lebih baik daripada banyaknya amal dengan tanpa
mengenal Allah, maka apabila menghasilkan bagi salik sebagian dari pengenalan
Allah, sebaiknya baginya untuk menghadapkan hadinya kepada hadirat Tuhannya
agar Dia menambah padanya dari pengenalan Allah dan kedekatan padanya, dan
dia memperhatikan tentang hal itu lebih banyak daripada perhatiannya dengan
amal-amal dhohir, dan oleh karena itu amalan-amalan orang-orang yang mengenal
Allah yang nampak sedikit di akhir perkara mereka dan mereka terus-menerus
condong untuk memulai karena apa yang ada di dalamnya dari banyaknya cahaya
dengan sebab banyaknya amalan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar