SELAMAT DATANG DI BLOG PURI BOSS PULSA KETUA UMUM PARTAI KURANG SUARA (P.K.S) MENDUKUNG CALON PEMIMPIN DAN PARTAI POLITIK KURANG SUARA, KURANG DANA DAN KURANG POPULER CS : 085-291-081-888 = 085-712-871-888 = 083-863-691-888 = 087-736-731-888 = 089-603-871-888 PURI CAHYADI - REK. BANK : 4221211418 (BCA)

Jumat, 26 Januari 2018

Tanda orang ikhlas beramal adalah suka Menyembunyikan kelebihan diri sendiri.


Kajian Syarhul Hikam, Karya Abdullah bin Hijazi (Syarqawi) semoga Allah merahmatinya ; Tema Kajian : Tanda orang ikhlas beramal adalah suka Menyembunyikan kelebihan diri sendiri

@vidiokajiandakwahislampuribosspulsa/S=0023/klik.


كتاب شرح الحكم. = Kitab Syarhul Hikam.

Kajian tentang Tanda orang ikhlas beramal adalah suka Menyembunyikan kelebihan diri sendiri Sebagai Berikut :

Penjelasan bahwa sesuatu yang paling membahayakan atas murid atas orang-orang yang mengharapkan wushul kepada Allah adalah ketenaran dan terkenal namanya.

ثم ذكر رحمه الله ما يعين على الإخلاص ويحصله بقوله [إدفن وجودك فى أرض الخمول] أي فى الخمول وهو عدم الشهرة الشبيه بالأرض ودفن وجودك فيه أن لا تتعاطى أسباب الشهرة بأن تعرض نفسك للمناصب وغيرها مما فيه إنتشار الصيت فإن سلكت الطريق بعد شهرتك فالواجب عليك التواضع وأن لا ترى لنفسك مقاما ولا ترى ما أنت فيه من المناصب وغيرها شيئا عظيما بل ترى أن الخير فى تركه لكن لا تتركه إلا بإشارة أستاذك أو بإذن إلهي. ثم ضرب لذلك مثلا بقوله [فما نبت] من الحب [مما لم يدفن لا يتم نتاجه] بل يخرج ضعيفا مصفرا لا ينتفع به الإنتفاع التام واذا لم ينبت فالغالب أن يلتقطه الطائر فلا ينتفع به أيضا وكذلك السالك اذا تعاطى أسباب الشهرة فى بدايته قل أن يفلح فى نهايته وبقدر تحققه بوصف الخمول يتحقق له مقام الإخلاص فمبنى أمره فى الإبتداء على الفرار من الخلق وإخمال الذكر وعدم حب الشهرة حتى إذا فنيت أوصافه وبقي بربه كان مع مولاه إن شاء أظهره وإن شاء أخفاه ؛ قال سيدى أبو العباس قدس الله سره : من أحب الظهور فهو عبد الظهور ومن أحب الخلفاء فهو عبد الخلفاء ومن كان عبدا لله فسواء عليه أظهره أو أخفاه.

Kemudian kyai musonnif semoga Allah merahmatinya menyebutkan apa yang bisa membantu untuk ikhlas dan menghasilkan keikhlasan dengan ucapannya [tanamlah wujud dirimu di dalam bumi penyamaran] yakni dalam sifat penyamaran, maksudnya adalah tidak mencari ketenaran yang di serupakan dengan bumi dan mengubur wujud dirimu di bumi penyamaran, yaitu tidak melakukan sebab-sebab yang menjadikan di kenal manusia dengan mendorong dirimu untuk mencari kedudukan dan selainnya dari apa yang padanya tersebarnya sebutan namanya, maka jika kamu menempuh satu jalan setelah kamu terkenal  maka wajib atasmu untuk merendahkan diri dan kamu tidak melihat terhadap dirimu karena kedudukan yang kamu sandang, dan kamu tidak melihat apa yang ada dalam dirimu yang berupa kedudukan-kedudukan tersebut dan selainnya di anggap sesuatu yang besar bahkan kamu melihat bahwa kebaikan itu dalam meninggalkan itu semua akan tetapi kamu tidak meninggalkannya kecuali dengan isyarat gurumu atau dengan ijin Tuhan.

Kemudian kyai musonnif membuat contoh terhadap apa yang telah disebutkan dengan ucapannya : [maka apa yang tumbuh] dari biji [dari apa yang tidak dipendam, tidak sempurna tumbuhnya] bahkan biji itu keluar lemah, kuning atau pucat tidak bisa diambil manfaat dengannya dengan manfaat yang sempurna, maka apabila tidak tumbuh maka biasanya dimakan oleh burung, maka juga tidak bisa diambil manfaat dengannya, dan demikian juga orang yang menempuh jalan ibadah atau wushul kepada Allah apabila menjalani sebab-sebab ketenaran di dalam permulaannya maka sedikit untuk mendapat keberuntungan diakhir perjalanannya dan dengan memperkirakan terwujudnya dengan sifat menyamar akan menjadi nyata baginya maqam ikhlas, maka membangun perkaranya dipermulaan untuk lari dari makhluk dan menyamarkan sebutan namanya dan tidak suka terkenal sehingga apabila telah hilang sifat-sifatnya dan tetap dengan Tuhannya, dia bersama dengan Tuhannya, jika Allah menghendaki Allah tampilkan dia dan jika Allah menghendaki Allah sembunyikan dia.

Berkata sayyidi Abul ‘abbas semoga Allah mensucikan hatinya : Barangsiapa yang menyukai kepopuleran maka dia hamba kepopuleran, dan barangsiapa yang menyukai dengan penyamaran maka dia adalah hamba penyamaran, dan barangsiapa dia itu adalah hambanya Allah maka sama atasnya, Allah tampilkan dia atau samarkan dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kajian syarhul hikam - penjelasan hikmah ketiga - PURI BOSS PULSA.

Muraja’ah Kitab Syarhu Al Hikam bisyarqaawi Karya Syaikh Ahmad bin Athaillaah As Sakandari rahimahullahu ta’ala. ...