Kajian
Syarhul Hikam, Karya Abdullah bin Hijazi (Syarqawi) semoga Allah merahmatinya
; Tema Kajian : Tanda orang ikhlas beramal adalah suka Menyembunyikan
kelebihan diri sendiri
|
@vidiokajiandakwahislampuribosspulsa/S=0023/klik.
|
كتاب شرح الحكم. = Kitab Syarhul Hikam.
|
Kajian
tentang Tanda orang ikhlas beramal adalah suka Menyembunyikan kelebihan diri
sendiri Sebagai Berikut :
|
Penjelasan bahwa sesuatu yang paling membahayakan atas
murid atas orang-orang yang mengharapkan wushul kepada Allah adalah ketenaran
dan terkenal namanya.
|
ثم ذكر رحمه الله ما يعين على الإخلاص ويحصله
بقوله [إدفن وجودك فى أرض الخمول] أي فى الخمول وهو عدم الشهرة الشبيه بالأرض
ودفن وجودك فيه أن لا تتعاطى أسباب الشهرة بأن تعرض نفسك للمناصب وغيرها مما فيه
إنتشار الصيت فإن سلكت الطريق بعد شهرتك فالواجب عليك التواضع وأن لا ترى لنفسك
مقاما ولا ترى ما أنت فيه من المناصب وغيرها شيئا عظيما بل ترى أن الخير فى تركه
لكن لا تتركه إلا بإشارة أستاذك أو بإذن إلهي. ثم ضرب لذلك مثلا بقوله [فما نبت] من الحب [مما لم يدفن لا يتم نتاجه] بل
يخرج ضعيفا مصفرا لا ينتفع به الإنتفاع التام واذا لم ينبت فالغالب أن يلتقطه
الطائر فلا ينتفع به أيضا وكذلك السالك اذا تعاطى أسباب الشهرة فى بدايته قل أن
يفلح فى نهايته وبقدر تحققه بوصف الخمول يتحقق له مقام الإخلاص فمبنى أمره فى
الإبتداء على الفرار من الخلق وإخمال الذكر وعدم حب الشهرة حتى إذا فنيت أوصافه
وبقي بربه كان مع مولاه إن شاء أظهره وإن شاء أخفاه ؛ قال سيدى أبو العباس قدس
الله سره : من أحب الظهور فهو عبد الظهور ومن أحب الخلفاء فهو عبد الخلفاء ومن
كان عبدا لله فسواء عليه أظهره أو أخفاه.
|
Kemudian kyai musonnif semoga Allah merahmatinya
menyebutkan apa yang bisa membantu untuk ikhlas dan menghasilkan keikhlasan
dengan ucapannya [tanamlah wujud dirimu di dalam bumi penyamaran] yakni dalam
sifat penyamaran, maksudnya adalah tidak mencari ketenaran yang di serupakan
dengan bumi dan mengubur wujud dirimu di bumi penyamaran, yaitu tidak
melakukan sebab-sebab yang menjadikan di kenal manusia dengan mendorong
dirimu untuk mencari kedudukan dan selainnya dari apa yang padanya
tersebarnya sebutan namanya, maka jika kamu menempuh satu jalan setelah kamu
terkenal maka wajib atasmu untuk
merendahkan diri dan kamu tidak melihat terhadap dirimu karena kedudukan yang
kamu sandang, dan kamu tidak melihat apa yang ada dalam dirimu yang berupa
kedudukan-kedudukan tersebut dan selainnya di anggap sesuatu yang besar
bahkan kamu melihat bahwa kebaikan itu dalam meninggalkan itu semua akan
tetapi kamu tidak meninggalkannya kecuali dengan isyarat gurumu atau dengan
ijin Tuhan.
|
Kemudian kyai musonnif membuat contoh terhadap apa yang
telah disebutkan dengan ucapannya : [maka apa yang tumbuh] dari biji [dari
apa yang tidak dipendam, tidak sempurna tumbuhnya] bahkan biji itu keluar
lemah, kuning atau pucat tidak bisa diambil manfaat dengannya dengan manfaat
yang sempurna, maka apabila tidak tumbuh maka biasanya dimakan oleh burung,
maka juga tidak bisa diambil manfaat dengannya, dan demikian juga orang yang
menempuh jalan ibadah atau wushul kepada Allah apabila menjalani sebab-sebab
ketenaran di dalam permulaannya maka sedikit untuk mendapat keberuntungan
diakhir perjalanannya dan dengan memperkirakan terwujudnya dengan sifat
menyamar akan menjadi nyata baginya maqam ikhlas, maka membangun perkaranya
dipermulaan untuk lari dari makhluk dan menyamarkan sebutan namanya dan tidak
suka terkenal sehingga apabila telah hilang sifat-sifatnya dan tetap dengan
Tuhannya, dia bersama dengan Tuhannya, jika Allah menghendaki Allah tampilkan
dia dan jika Allah menghendaki Allah sembunyikan dia.
|
Berkata sayyidi Abul ‘abbas semoga Allah mensucikan
hatinya : Barangsiapa yang menyukai kepopuleran maka dia hamba
kepopuleran, dan barangsiapa yang menyukai dengan penyamaran maka dia adalah
hamba penyamaran, dan barangsiapa dia itu adalah hambanya Allah maka sama
atasnya, Allah tampilkan dia atau samarkan dia.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar