Kajian Kitabul
Buyu’ yang diambil dari Kitab Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Karya Imam
Ibnu Hajar Al’Asqalani semoga Allah merahmatinya ; Kitab yang membahas
seputar masalah Muamalah Jual Beli ; Tema Kajian : salah satu tanda baligh
untuk harta itu diserahkan kepada anak kecil yang terkena hajr (terkena
larangan untuk membelanjakan harta) adalah telah tumbuh rambut atau bulu
kemaluannya.
|
@ngajisyarahbulughulmaram/S=0058/klik.
|
كتاب البيوع = Kitab Jual Beli.
|
Dalil Hadits tentang
salah satu tanda baligh untuk harta itu diserahkan kepada anak kecil yang
terkena hajr adalah telah tumbuh rambut atau bulu kemaluannya adalah Sebagai
Berikut :
|
[892]-
وعن عطية القرظي رضي الله تعالى عنه قال : عرضنا على النبي صلى الله عليه وسلم يوم
قريظة فكان من أنبت قتل ومن لم ينبت خلى سبيله فكنت ممن لم ينبت فخلى سبيلي [*] ؛
رواه الأربعة وصححه ابن حبان والحاكم وقال : على شرط الشيخين.
==[*]-
كان يهود بني قريظة أشد الناس عداوة للنبي صلى الله عليه وسلم عاهدهم حين قدم
المدينة فنقضوا العهد يوم الخندق فى شوال سنة خمس ومالأوا الأحزاب فلما انتصر صلى
الله عليه وسلم على الأحزاب رجع إلى بيته وبينما هو يخلع سلاحه جاءه جبريل وقال له
: الحقني فىي بني قريظة فحاصرهم ثم نزلوا على حكم سعد بن معاذ فحكم أن يقتل الرجال
وتسبي النساء والذرية فكان يعرف البلوغ بإنبات العانة.
Dan dari ‘athiyyah alquradhi semoga Allah ta’ala meridhainya, beliau
berkata : kami dihadapkan kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada
peristiwa quraidhah maka barangsiapa yang telah tumbuh rambut kemaluannya
dibunuh dan barangsiapa yang belum tumbuh rambut kemaluannya, dia dibebaskan
maka saya termasuk orang yang belum tumbuh rambut kemaluannya maka saya
dibebaskan ; hadis ini diriwayatkan oleh imam yang empat dan hadis ini
dishahihkan oleh ibnul hibban dan alhakim dan berkata alhakim : hadis ini
berdasarkan persyaratan bukhari muslim.
==[*]- adalah yahudi bani quraidhah adalah manusia yang paling sengit
permusuhannya kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mengadakan
perjanjian dengan mereka ketika beliau datang ke madinah maka mereka melanggar
perjanjian pada perang khandaq pada bulan syawwal tahun 5 hijriyah dan mereka
bergabung gabungan beberapa pasukan (kelompok-kelompok sekutu-sekutu tadi) maka
ketika nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapat pertolongan atas pasukan
sekutu-sekutu tadi, beliau pulang ke rumahnya dan ketika nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam melepas senjatanya, jibril datang kepadanya dan berkata
kepadanya : ikuti saya ke bani quraidhah maka jibril mengepung mereka kemudian
mereka dikepung atas usulan (hukumnya) sa’d bin mu’adz maka beliau menghukum
laki-laki dewasa, dan wanita dan anak-anak ditawan maka dia itu diketahui
dewasanya mereka dengan tumbuhnya bulu kemaluan.
Hadis ini mengandung faedah tentang batas umur anak itu sudah baligh atau
dewasa atau belum, perang uhud terjadi tahun ke-3 hijriyah dan perang khandaq
adalah perang dimana dibuatnya parit yang dalam dan panjang untuk menghalau
musuh.
FAEDAH HADIS :
Pertama : Dua hadis ini menjelaskan hukum-hukum orang yang ditahan hartanya
karena bagian dirinya bagi anak kecil, orang ediot dan orang gila.
Kedua : Orang yang ditahan hartanya karena masih kecil, hartanya tidak
diberikan dan tidak boleh ia membelanjakan hartanya kecuali setelah dia baligh
dan berakal maka untuk membiayai hidupnya diambil hartanya secukupnya.
Ketiga : Baligh itu terjadi dengan salah satu dari beberapa perkara dan
penahanan harta itu diserahkan diantara tanda-tanda baligh : [1]- Baligh yang
sempurna umur 15 tahun, laki-laki maupun perempuan. [2]- Dengan tumbuhnya bulu
atau rambut kemaluan, hal itu diambil dari ucapan ‘athiyyah sebagai ukuran
baligh. [3]- Keluar air mani, laki-laki maupun perempuan tapi bagi laki-laki
lebih dominan. [4]- Haid sebagai tanda baligh yang khusus bagi wanita dan ini
tidak terjadi bagi laki-laki. [5]- Hamil.
Keempat : Untuk menyerahkan harta yang ditahan kepada anak disamping ada
tanda-tanda baligh, juga harus berakal yaitu memiliki kesempurnaan akal
walaupun anak itu sudah baligh tetapi belum sempurna akalnya seperti ediot maka
dia belum lepas dari penahanan harta bila harta diserahkan akan menyia-nyiakan
harta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar