Kajian Kitabul
Buyu’ yang diambil dari Kitab Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Karya Imam
Ibnu Hajar Al’Asqalani semoga Allah merahmatinya ; Kitab yang membahas
seputar masalah Muamalah Jual Beli ; Tema Kajian : Halal mengadukan dan
melaporkan kepada hakim atas orang yang mampu tapi suka menunda-nunda
pembayaran hutang.
|
@ngajisyarahbulughulmaram/S=0054/klik.
|
كتاب البيوع = Kitab Jual Beli.
|
Dalil Hadits tentang
Halal mengadukan dan melaporkan kepada hakim atas orang yang mampu tapi suka
menunda-nunda pembayaran hutang adalah Sebagai Berikut :
|
[888]- وعن عمرو
بن الشريد عن أبيه رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لي
الواجد يحل عرضه وعقوبته [*] ؛ رواه أبو داود والنسائي وعلقه البخاري وصححه ابن
حبان.
==[*]-
أي مطل الغني ظلم كما سيجيء في باب الحوالة والضمان عن أبي هريرة رقم [898].
dan dari ‘amr bin asy syarid dari ayahnya semoga Allah meridhainya, beliau
berkata : bersabda rasulullah shallallahu alaihi wa sallam : orang yang mampu
membayar hutang kemudian dia menunda-nunda pembayaran hutang menghalalkan
kehormatan orang yang berhutang untuk diadukan dan menghalalkan sangsi bagi dia
untuk dijual dan dibayar hutangnya ; hadis ini diriwayatkan oleh abu dawud dan
annasa;i dan imam bukhari meriwayatkan hadis ini secara mu’allaq dan hadis ini
dishahihkan oleh ibnu hibban.
DERAJAT HADIS :
Kedudukan hadis ini adalah hadis hasan.
MAKNA LAFADZ HADIS :
Layyu maknanya adalah menunda-nunda pembayaran utang tanpa udzur ; alwajid
maknanya adalah orang yang kaya yang mampu untuk membayar hutang ; yuhillu
‘irdhahu maknanya adalah halal untuk diadukan ; ‘irdhahu maknanya pengaduannya
; wa ‘uqubatahu maknanya adalah menahan hartanya sampai hakim menjual hartanya dan
membayar hutang-hutangnya.
FAEDAH HADIS :
Pertama : Orang yang mampu untuk membayar hutang kemudian dia menunda-nunda
pembayarannya maka dia telah mendholimi kepada orang yang memiliki hak.
Kedua : Bahwa penundaan pembayaran hutang dari orang yang mampu untuk
membayar membolehkan dan menghalalkan kehormatan bagi pemilik hak orang yang
menghutangi dengan mengatakan : dia telah mendholimi saya dan telah menahan hak
saya dan yang semisal dari itu berupa pengaduan-pengaduan ; hukum asal tidak
boleh mengadukan kejelekan orang lain sebagaimana hal itu menghalalkan sangsi
bagi dia dengan menahan hartanya sampai dia menunaikan hak yang wajib bagi dia.
Ketiga : Hadis ini sebagai dalil haramnya orang yang mampu untuk membayar
hutang menunda-nunda pembayaran kepada pemilik hak atau orang yang berpiutang.
Keempat : Para ulama sepakat bahwa setiap orang yang meninggalkan hak yang
wajib dia tunaikan maka sesungguhnya dia berhak untuk mendapatkan sangsi atau
hukuman sampai dia menunaikan hak yang wajib dia tunaikan, Apakah berbentuk
hutang, pinjaman, harta yang digunakan untuk usaha bersama.
Kelima : Yang difahami dari hadis ini penundaan pembayaran hutang dari
orang yang tidak mampu atau orang yang kesulitan, tidak menghalalkan kehormatan
atau sangsi bagi dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar