Kajian Syarhul
Hikam, Karya Abdullah bin Hijazi (Syarqawi) semoga Allah merahmatinya ; Tema
Kajian : Mengandalkan Amal dan Tanda-Tanda
Mengandalkan Amal.
|
@ngajisyarhulhikamibnuathaillah/S=0002/klik.
|
كتاب شرح الحكم. = Kitab Syarhul Hikam.
|
Kajian tentang
Mengandalkan Amal dan Tanda-Tanda Mengandalkan Amal.adalah.Sebagai Berikut :
|
Penjelasan
tentang orang-orang yang mengenal Allah ketika di hadapkan kepada mereka
suatu kesalahan dan Penjelasan tentang ketawakalan mereka.
|
وأشار المصنف رحمه الله تعالى إلى
علامة يعرف بها العبد نفسه فمن علامة كونه من القسمين الأولين [نقصان الرجاء] أي
رجائه في الله تعالى أن يدخله الجنة وينجيه من العذاب إن كان من العباد وأن
يوصله إلى مطلوبه المتقدم إن كان من المريدين. [عند وجود الزلل] بأن تصدر منه
معصية كزنا وغفلة عن الله تعالى وترك أوراد ؛ ومن علامة كونه من العارفين فناؤه
عن نفسه فإذا وقع فى زلة أو أصابه غفلة شهد تصريف الحق فيه وجريان قضائه عليه
كما أنه إذا صدر منه طاعة أو لاح له مشاهدة قلبية لم ير فى ذلك حوله وقوته فلا
فرق عنده بين الحالين لأنه غارق فى بحار التوحيد قد استوى خوفه ورجاؤه فلا ينقص
العصيان خوفه ولا يزيد الإحسان رجاؤه فمن لم يجد هذه العلامة فيه فليجاهد نفسه
بالرياضات والأذكار حتى يصل إلى مقام العرفان. ومراد المصنف بهذه الحكمة تنشيط
السالك ورفع همته عن الإعتماد على شيئ سوى مولاه لا التزهيد في الأعمال لأنها
سبب عادي فى الوصول إلى الله تعالى ولا تحقير ما تنتجه من الأحوال وغيرها لأن
ذلك منة من الله تعالى لا ينبغي رده.
|
Dan memberikan isyarat pengarang kitab alhikam semoga Allah
ta’ala merahmatinya kepada salah satu tanda yang mana seorang hamba itu tahu
tentang tanda tersebut pada dirinya maka tanda seorang hamba itu termasuk
dari dua golonggan yang pertama adalah [kurangnya harapan] maksudnya harapan
seorang hamba di dalam rahmat Allah ta’ala, yaitu mengharapkan Allah
memasukannya ke dalam surga dan menyelamatkan hamba dari siksa jika dia
termasuk dari golonggan ahli ibadah, dan agar Allah mendatangkan kepada hamba
terhadap apa yang di minta oleh hamba yang terdahulu jika dia termasuk dari
golonggan orang yang mengharapkan wushul kepada Allah.
|
[ketika dia melakukan kesalahan] dengan hamba tersebut
melakukan maksiat seperti zina dan lalai dari Allah ta’ala dan meninggalkan
wirid-wirid ; dan tanda seorang hamba itu termasuk dari golonggan orang-orang
yang makrifatullah adalah fana’nya seorang hamba dari dirinya maka apabila
dia terjerumus ke dalam kesalahan atau dia tertimpa oleh kelalaian, dia
melihat pengaturan Allah padanya dan melihat berjalannya ketetapan Allah
kepadanya sebagaimana apabila muncul darinya perbuatan taat atau jelas
baginya persaksian yang bersifat hati, dia tidak melihat di dalam hal itu
dayanya seorang hamba dan kekuatannya maka tidak ada bedanya di sisinya di
antara dua keadaan, karena hamba itu tenggelam di dalam lautan tauhid,
sungguh takutnya kepada Allah dan berharap rahmat Allah itu sama maka
kemaksiatan yang dia lakukan tidak pernah mengurangi rasa takutnya kepada
Allah dan kebaikannya tidak pernah menambah harapannya maka barangsiapa yang
tidak mendapatkan tanda seperti ini padanya maka sebaiknya dia usahakan
dirinya dengan selalu latihan-latihan dan dzikir-dzikir sehingga dia sampai
kepada maqam makrifah.
|
Dan yang di kehendaki oleh pengarang kitab alhikam
dengan hikmah ini adalah memberikan semangat pada orang yang suluk dan
menasihatinya untuk tidak bersandar kepada sesuatu selain Tuhannya, bukan
yang di kehendaki oleh pengarang kitab alhikam ini adalah agar supaya orang
yang suluk itu membenci kepada amal, karena amal itu adalah sebab yang berjalan
yang bersifat adat dalam perkara wushul kepada Allah ta’ala dan tidak
menganggap remeh apa yang di timbulkan oleh amal seperti macam-macam
keadaan-keadaan yang tertanam di hati dan selainnya karena itu merupakan
anugerah dari Allah yang tidak sewajarnya dia menolaknya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar