Kajian Syarhul
Hikam, Karya Abdullah bin Hijazi (Syarqawi) semoga Allah merahmatinya ; Tema
Kajian : Mencermati Nasib Manusia di Alam Dunia.
|
@ngajisyarhulhikamibnuathaillah/S=0003/klik.
|
كتاب شرح الحكم. = Kitab Syarhul Hikam.
|
Kajian tentang
Mencermati Nasib.di Alam Dunia adalah.Sebagai Berikut :
|
Penjelasan
tentang keadaan-keadaan orang yang benar dalam maqam tajrid dari sebab-sebab
yang bersifat duniawi dan menyibukan diri dengannya.
|
[إرادتك
التجريد] أي ميل نفسك أيها المريد الصادق إلى التجريد عن الأسباب الظاهرية أي
خروجك عنها وعدم معاناتها [مع إقامة الله إياك فى الأسباب] وعلامة ذلك أن يهيئها
لك وأن تجد السلامة فى دينك عند معاناتها وينقطع بها طعمك عما بأيدى الناس ولا
يشغلك عما أنت فيه من وظائف العبادات الظاهرة والأحوال. [من الشهوة] أي شهوات
النفوس التى تدعو إليها [الخفية] وكانت شهوة لعدم وقوفك على مراد سيدك وموافقتك
مراد نفسك وخفية لأن ظاهر ذلك أن مرادك بالتجرد الإنقطاع إلى الله تعالى والتقرب
إليه وباطنه أن مرادك الشهرة بالولاية لتقصدك الناس بالإعتقاد والتقرب إليك
فتقطع عما أنت بصدد ؛ فقد قال العارفون إقبال
الناس على المريد قبل كماله سم قاتل وربما انقطعت بذلك عن وظائفك وأورادك وصرت
تتطلع لما بأيدى الناس.
|
[keinginanmu untuk diam atau tidak bekerja] maksudnya
adalah kecondongan dirimu wahai orang yang mengharapkan wushul kepada Allah
yang jujur untuk diam dari sebab-sebab yang bersifat dhahir, maksudnya
keluarnya kamu dari sebab dan tidak melakukan sebab [bersamaan itu Allah
menempatkan dirimu dalam posisi harus bekerja] dan tanda hal itu adalah Allah
telah menyediakan pekerjaan untukmu dan kamu mendapatkan keselamatan dalam
agamamu ketika menjalani kesulitan dalam bekerja dan terputus dengan bekerja
keinginanmu dari apa yang ada di tangan-tangan manusia dan tidak membuat
sibuk kamu dari apa yang kamu ada padanya dari tugas-tugas ibadah yang dhahir
dan keadaan-keadaan bathin.
|
[termasuk dari syahwat] maksudnya adalah termasuk dari
keinginan nafsu yang mana nafsu itu mengajaknya agar supaya kamu menuruti
keinginan hawa nafsu tersebut [yang samar] dan keinginanmu untuk diam itu
adalah syahwat karena kamu tidak menuruti keinginan Tuhanmu dan kamu
mencocoki keinginan nafsumu, dan yang samar karena dhahirnya keinginan itu
bahwa keinginanmu untuk diam adalah menghadapkan dirinya murni untuk Allah
ta’ala dan mendekatkan diri kepada-Nya, dan bathinnya keinginan itu bahwa
keinginanmu itu adalah masyhur dengan menjadi wali agar supaya manusia
mengarahkan pandangan kepadamu dengan keyakinan bahwa dirimu adalah orang
baik dan manusia itu mendekat kepadamu, maka terputuslah dari apa yang kamu
tuju ; Maka sungguh telah berkata orang-orang yang telah makrifatullah
: Menghadapnya manusia kepada orang yang mengharapkan wushul kepada Allah
sebelum sempurnanya itu adalah racun yang mematikan dan terkadang terputuslah
kamu dengan sebab keinginanmu itu dari tugas-tugasmu dan wirid-wiridmu dan kamu
menjadi orang yang melihat terhadap apa yang ada di tangan manusia.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar