Kitab
Fathul Majid Syarhu Kitabut Tauhid Karya Syaikh Abdur Rahman bin Hasan Alusy
Syaikh rahimahullahu ta’ala ; Tema Kajian : Makna
Tauhid rububiyah, Tauhid ilahiyyah dan Tauhid asma’ wash shifat.
|
@ngajifathulmajidsyarhukitabuttauhid/S=0004/klik.
|
كتاب
التوحيد= Kitabu Tauhid.
|
Kajian tentang Makna Tauhid rububiyah, Tauhid ilahiyyah
dan Tauhid asma’ wash shifat adalah Sebagai Berikut :
|
[كتاب
التوحيد] كتاب : مصدر كتب يكتب كتابا وكتابة وكتبا ؛ ومدار المادة على الجمع ؛
ومنه : تكتب بنوا فلان إذا اجتمعوا والكتيبة لجماعة الخيل والكتابة بالقلم
لاجتماع الكلمات والحروف وسمي الكتاب كتابا : لجمعه ما وضع له.
|
[kitab tauhid] kitabu adalah masdar: kata kerja yang di
bendakan yang berasal dari kata kataba, yaktubu, kitaban, atau kitabatan,
atau katban, dan ruang lingkup kalimat ini berkisar pada makna kumpulan
sesuatu, dan di antaranya : takattaba banu fulan apabila berkumpul banu
fulan, dan katibatu adalah untuk kumpulan pasukan berkuda, dan alkitabatu bil
qalam: penulisan dengan pena karena terkumpulnya kata-kata dan huruf-huruf,
dan kitab di namakan kitab : karena dia kumpulan pembahasan yang itu di
letakan untuknya.
|
والتوحيد نوعان : توحيد فى المعرفة والإثبات
هو توحيد الربوبية والأسماء والصفات ، والتوحيد فى الطلب والقصد وهو توحيد
الإلهية والعبادة.
|
Dan tauhid itu ada dua macam : [1] tauhid fil ma’rifah
[yang perlu kita kenali] wal-itsbat [yang kita tetapkan], yaitu tauhid
rububiyyah [mengesakan Allah dalam hal penciptaan, pengaturan dan sebagainya]
dan asma’ wash shifat [mengenal sifat-sifat Allah, nama-namanya, perbuatan-perbuatannya
lalu meyakininya dan menetapkannya], [2] dan tauhid fith thalabi [dalam
meminta] wal qashdi [dan menujukan, maksudnya kepada siapa kita berdoa dan
kepada siapa ibadah kita tujukan] yaitu tauhid uluhiyyah dan ibadah
[mengesakan Allah dalam ibadah].
|
قال العلامة ابن القيم رحمه الله : وأما
التوحيد الذي دعت إليه الرسل ونزلت به الكتب فهو نوعان : توحيد فى المعرفة
والإثبات ، وتوحيد فى الطلب والقصد. فالأول هو إثبات حقيقة ذات الرب تعالى
وصفاته وأفعاله وأسمائه وتكلمه بكتبه وتكليمه لمن شاء من عباده ، وإثبات عموم
قضائه وقدره وحكمته ، وقد أفصح القرآن عن هذا النوع جد الافصاح ، كما فى أول
سورة الحديد ، وسورة طه وآخر الحشر ، وأول تنزيل السجدة ، وأول آل عمران ، وسورة
الإخلاص بكمالها ، وغير ذلك.
|
Berkata Al’Alamah ibnul qayyim semoga Allah
merahmatinya : dan adapun tauhid yang para rasul mengajak kepadanya dan
kitab-kitab di turunkan dengan membawanya, maka tauhid itu ada dua macam :
[1] tauhid fil ma’rifah [dalam mengenali] wal itsbat [dan menetapkan] [2] dan
tauhid fith thalabi [dalam meminta] wal qashdi [dan menujukan]. Maka yang
pertama : yaitu tauhid fil makrifah wal itsbat adalah tauhid dalam menetapkan
hakikat dzat rabb ta’ala dan sifat-sifatnya dan perbuatan-perbuatannya dan
nama-namanya dan berbicaranya Allah yang ada di dalam kitab-kitabnya dan
mengajak bicaranya Allah terhadap siapa yang di kehendakinya dari
hamba-hambanya, dan menetapkan keputusan-keputusannya dan taqdir-taqdirnya
dan hikmahnya, dan telah bagus bahasa Alqur’an dalam menyebutkan jenis ini
dengan sebenar-benar kefasihan, sebagaimana di dalam awal surat alhadid, dan
surat thaha dan akhir alhasyr, dan awal tanzilus sajadah, dan awal surat ali
imran, dan surat al ikhlas secara keseluruhan, dan selain itu.
|
النوع الثاني : ما تضمنته
سورة [قل يا أيها الكافرون] وقوله تعالى : [قل يا أهل الكتاب تعالوا إلى كلمة
سواء بيننا وبينكم أن لا نعبد إلا الله ولا نشرك به شيئا ولا يتخذ بعضنا بعضا
أربابا من دون الله ، فإن تولوا فقولوا اشهدوا بأنا مسلمون] وأول سورة تنزيل
الكتاب وآخرها ، وأول سورة المؤمن ووسطها وآخرها ، وأول سورة الأعراف وآخرها ،
وجملة سورة الأنعام ، وغالب سورة القرآن بل كل سورة فى القرآن فهي متضمنة لنوعى
التوحيد ، شاهدة به داعية إليه.
|
Jenis yang kedua : apa yang terkandung oleh surat
Alkafirun [katakanlah wahai orang-orang kafir] dan apa yang terkandung dalam
firman Allah ta’ala : [QS. 3:64 ‘Katakanlah wahai ahlul kitab : marilah
kemari kepada kalimat yang sama antara kami dan kalian, yaitu jangan kita
beribadah kecuali kepada Allah dan jangan kita menyekutukan Allah dengan
sesuatu apapun dan jangan sebagian kita menjadikan sebagian lain sebagai
rabb-rabb selain Allah, maka kalau kalian menolak maka ucapkanlah :
saksikanlah bahwa kami orang-orang yang berserah diri kepada Allah] dan di
awal surat tanzilul kitab dan di akhirnya, dan di awal surat almukmin dan di
tengahnya dan di akhirnya, dan di awal surat Al A’raf dan di akhirnya dan
sebagian surat Al An’am, dan kebanyakan surat Alqur’an, bahkan seluruh surat
di dalam Alqur’an maka itu mengandung dua jenis tauhid, mempersaksikan dengan
tauhid tersebut serta mengajak kepadanya.
|
فإن القرآن إما خبر عن الله وأسمائه وصفاته
وأفعاله وأقواله فهو التوحيد العلمي الخبري وإما دعوة إلى عبادته وحده لا شريك
له وخلع ما يعبد من دونه فهو التوحيد الإرادي الطلبي. وإما أمر ونهي وإلزام
بطاعته وأمره ونهيه فهو حقوق التوحيد ومكملاته وإما خبر عن إكرام أهل التوحيد
وما فعل بهم في الدنيا وما يكرمهم به في الآخرة فهو جزاء توحيده وإما خبر عن أهل
الشرك وما فعل بهم في الدنيا من النكال وما يحل بهم في العقبي من العذاب فهو
جزاء من خرج عن حكم التوحيد فالقرآن كله في التوحيد وحقوقه وجزائه وفي شأن الشرك
وأهله وجزائهم ، انتهى.
|
Maka sesungguhnya yang namanya Alqur’an bisa jadi
isinya itu berita tentang Allah dan nama-namanya dan sifat-sifatnya dan
perbuatan-perbuatannya dan ucapan-ucapannya maka itu tauhid al’ilmii [yang
sifatnya ilmu] alkhabarii [berita-berita yang yang harus di yakini], dan bisa
jadi Alqur’an itu mengandung ajakan untuk beribadah kepada Allah semata tidak
ada sekutu baginya dan melepaskan apa yang di sembah dari selain Allah maka
itu tauhid al-iradii [yang berkaitan dengan kehendak kita] wath thalabii [dan
ketika kita meminta], dan bisa jadi Alqur’an itu berisi perintah dan
larangan, dan keharusan untuk mentaatinya dalam hal perintah dan larangan,
maka itu namanya konsekwensi dari tauhid dan penyempurna-penyempurna tauhid,
dan bisa jadi Alqur’an itu berisi berita tentang di muliakannya ahlu tauhid
dan bagaimana Allah memperlakukan mereka di dunia dan bagaimana Allah
muliakan mereka di akherat maka itu semua balasan tauhid mereka, dan bisa
jadi Alqur’an itu berisi berita tentang ahlu syirik dan bagaimana Allah
perlakukan mereka di dunia dari bencana dan apa yang di timpakan kepada
mereka di akherat dari adzab maka itu balasan siapa yang keluar dari hukum
tauhid, maka Alqur’an seluruhnya dalam masalah tauhid dan hak-haknya, dan
balasan-balasannya, dan keadaan kesyirikan dan pelakunya dan balasan-balasan
mereka, selesai.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar