Kajian Kitabul
Buyu’ yang diambil dari Kitab Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Karya Imam
Ibnu Hajar Al’Asqalani semoga Allah merahmatinya ; Kitab yang membahas
seputar masalah Muamalah Jual Beli ; Tema Kajian : bolehnya bermuamalah jual
beli atau hutang piutang dengan orang-orang kafir dan bolehnya berhutang dan
bersegera membayarnya dan tidak menunda-nunda pembayaran bila telah ada
kemudahan rezki.
|
@ngajisyarahbulughulmaram/S=0048/klik.
|
كتاب البيوع = Kitab Jual Beli.
|
Dalil Hadits tentang
bolehnya berhutang dan bersegera membayarnya dan tidak menunda-nunda
pembayaran bila telah ada kemudahan rezki adalah Sebagai Berikut :
|
[878]-
وعن عائشة رضي الله عنها قالت : قلت : يا رسول الله ، إن فلانا [*] قدم له بز من
الشام فلو بعثت إليه فأخذت منه ثوبين نسيئة إلى ميسرة ؟ فبعث إليه فامتنع ؛ أخرجه
الحاكم والبيهقي ورجاله ثقات.
==[*]- كان يهوديا من أهل المدينة وروى البخاري عن أنس أن
النبي صلى الله عليه وسلم رهن درعه عند يهودي على صاع من شعير لأهله ؛ وروى
البخاري ومسلم والترمذى عن عائشة قالت : مات صلى الله عليه وسلم ودرعه مرهونة فى
طعام ثلاثين صاعا من شعير.
Dan dari ‘Aisyah semoga Allah meridhainya, dia berkata : Aku berkata :
Wahai rasulullah, seseungguhnya fulan datang dengan membawa milik dia pakaian
tebal dari syam maka seandainya Engkau mengutus seorang kepadanya (yahudi) maka
Engkau mengambil darinya (yahudi) dua pakaian dengan pembayaran ditunda sampai
batas waktu ada kemudahan ? maka nabi shallallahu alaihi wa sallam mengutus
seorang untuk menemuinya (yahudi) maka yahudi itu menolak ; hadis ini
dikeluarkan oleh alhakim dan albaihaqi dan para perawi hadis ini terpercaya.
==[*]- Dia adalah seorang yahudi dari penduduk madinah dan imam bukhari
meriwayatkan dari anas bahwa nabi shallallahu alaihi wa sallam menggadaikan
baju besinya kepada orang yahudi dengan satu sho’ dari gandum untuk menafkahi
keluarganya ; dan imam bukhari, muslim dan attirmidzi telah meriwayatkan dari
‘aisyah, dia berkata : nabi shallallahu alaihi wa sallam meninggal dunia dan
baju besi beliau dalam keadaan digadaikan dengan makanan 30 sho’ dari gandum.
HADIS LAIN YANG SEMAKNA :
Dalam riwayat imam Ahmad : berkata yahudi : “saya tahu apa niatnya
muhammad, tidak lain dia ingin menghilangkan pakaian saya”, dan berita ini
sampai kepada nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau menyatakan : “sungguh
dia dusta, saya orang yang paling jujur ucapannya dan paling menunaikan
amanah’, makna menghilangkan pakaian adalah tidak mau membayar hutang.
MAKNA LAFADZ HADIS :
Nasi-atan maknanya adalah menunda penyerahan barang ; masiratin maknanya
adalah sampai batas waktu kemudahan, kelapangan, kecukupan.
FAEDAH HADIS :
Pertama : Dalam hadis ini ada dalil yang menunjukan bolehnya bermuamalah
dengan orang-orang kafir, jual beli dengan mereka dan hal itu tidak dianggap
sebagai royal, cenderung kepada mereka.
Kedua : Dalam hadis itu ada dalil bolehnya berhutang bukan dari masalah
yang tercela ; hutang adalah meminta atau mengambil manfaat sesuatu dan
mengembalikan yang semisalnya ketika ada kemudahan.
Ketiga : Hadis ini menunjukan tidak disyaratkan batas waktu pembayaran
hutangnya.
Keempat : Dalam hadis ini bahwa batas waktu hutang adalah segera akan
tetapi berjanji untuk membayarnya pada waktu ada kemudahan.
Kelima : Bahwa apa saja yang datang dari orang-orang kafir, baik yang
berupa : pakaian, bejana maka hukum asalnya adalah suci.
Keenam : Dalam hadis itu ada dalil bolehnya bermuamalah dengan orang yang hartanya
ada yang subhat atau haram selama barang yang digunakan untuk muamalah bukan semata-mata
harta yang haram.
Ketujuh : Hadis ini menjelaskan tentang keji dan bahilnya orang yahudi, bahwa
akhlak yang jelek ini mengakar pada awal dan akhir mereka kecuali orang yang diselamatkan
oleh Allah dengan mengikuti rasul.
Ar Rahn [gadai]:
Ar Rahn menurut bahasa : tetap terus-menerus, dimutlakan dengan makna menahan
; Makna menurut syari’at Ar Rahn atau gadai adalah mengadakan perjanjian atau menguatkan
hutang dengan benda yang bisa untuk mengambil benda tersebut atau harga benda tersebut,
apabila orang yang punya tanggungan tidak bisa mengembalikan atau memenuhi maka
bagi yang dipinjami mengambil harganya ; hukum boleh, para ulama telah ijma’ dalam
hal ini, ikhtilaf ulama gadai pada waktu hadir atau tidak safar menggadaikan barang.
Syarat daripada gadai adalah : Pertama : Ijab dan Qabul dengan barang atau sesuatu
antara yang menggadai dan yang menggadaikan. Kedua : Keadaan orang yang menggadaikan
boleh menggunakan barang yang digadaikan tanpa ada sengketa. Ketiga : Mengetahui
nilai barang gadaian. Keempat : Diketahui jenis barang yang digadaikan. Kelima :
Diketahui sifatnya. Keenam : Yang menggadaikan memiliki barang yang digadaikan atau
ada ijin untuk menggadaikan. Ketujuh : Barang yang digadaikan supaya ada waktu akad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar