Kitab
Fathul Majid Syarhu Kitabut Tauhid Karya Syaikh Abdur Rahman bin Hasan Alusy
Syaikh rahimahullahu ta’ala ; Tema Kajian : penjelasan
basmalah, hamdalah dan shalawat kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
|
@ngajifathulmajidsyarhukitabuttauhid/S=0002/klik.
|
Tema Pembahasan : Makna Lafadz Allah.
|
Kajian tentang penjelasan basmalah, hamdalah dan
shalawat kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Sesi 2 adalah Sebagai
Berikut :
|
قوله [الله] قال الكسائي والفراء : أصله
الإله حذفوا الهمزة وأدغموا اللام في اللام فصارتا لاما واحدة مشددة مفخمة ، قال
العلامة ابن القيم رحمه الله : الصحيح : أنه مشتق وأن أصله الإله كما هو قول
سيبويه وجمهور أصحابه إلا من شذ ، وهو الجامع المعاني الأسماء الحسنى والصفات
العلي والذين قالوا بالإشتقاق إنما أرادوا أنه دال على صفة له تعالى وهو الإلهية
كسائر أسمائه الحسنى كالعليم والقدير والسميع والبصير ونحو ذلك ، فإنه هذه
الأسماء مشتقة من مصاديرها بلا ريب وهي قديمة ونحن لا نعني بالإشتقاق إلا أنها
ملاقية لمصادرها فى اللفظ والمعني لا أنها متولدة منه تولد الفرع من أصله وتسمية
النحاة للمصدر والمشتق منه : أصلا وفرعا ليس معناه أن أحدهما متولد من الآخر
وإنما هو باعتبار أن أحدهما يتضمن الآخر وزيادة.
|
Ucapannya [Allahu] berkata alkisaiyyu dan alfarra’ :
Asal kata Allah adalah Al-Ilah, di buang huruf hamzah dan di idzghamkan lam
pada lam maka menjadi satu lam yang bertasydid yang di baca tebal, berkata
al’alamah ibnul qayyim semoga Allah merahmatinya : yang benar : bahwasannya
lafadz jalalah Allah diambil dari kata pecahan, dan bahwas asanya lafadz
jalalah Allah adalah Al-Ilah sebagaimana itu ucapan sibawih dan mayoritas
sahabat-sahabatnya kecuali orang yang berbeda pendapat, dan kata Allah itu
adalah kumpulan bagi makna-makna nama-nama yang baik dan sifat-sifat yang
tinggi, dan orang-orang yang berkata bahwa lafdhul jalalah Allah itu dengan
kata pecahan yang di ambil dari kata Al-Ilah, sesungguhnya mereka hanya
menginginkan bahwasannya lafadz itu menunjukan sifat bagi Allah ta’ala, yaitu
sifat ilahiyyah: ketuhanan sebagaimana seluruh nama-nama Allah yang baik
seperti Al’alim: yang maha mengetahui, dan Alqadir: yang maha kuasa, dan
Assami’: yang maha mendengar, dan Albashir: yang maha melihat dan yang
semisal itu, maka sesungguhnya semua nama-nama ini di ambil dari
masdar-masdarnya dengan tanpa keraguan sama sekali dan nama-nama Allah itu
lebih dulu, dan kami tidak memaksudkan dengan isytiqaq: kata pecahan yang di
ambil dari sini dan situ kecuali bahwasannya kata itu berbicara tentang
hubungan dengan masdar-masdarnya, dalam lafadz dan makna, tidak menyatakan
bahwa dia lahir dari sana seperti lahirnya cabang dari pokoknya dan penamaan
para ahli nahwu terhadap masdar dan musytaq minhu: yang di ambil darinya :
mereka menamakan ini pokoknya dan ini cabangnya, itu bukan maknanya bahwa
salah satunya terlahir dari yang lain, dan sesungguhnya bahwa itu adalah
hanya ibarat bahwa salah satunya mengandung yang lain dan ada tambahan.
|
قال أبو جعفر ابن جرير [الله] أصله [الإله]
أسقطت الهمزة التي هي فاء الإسم فالتقت اللام التي هي عين الإسم واللام الزائدة
وهي ساكنة فأدغمت في الأخرى فصارتا في اللفظ لاما واحدة مشددة.
|
Berkata abu ja’far ibnu jarir : ‘Allah’ aslinya dari
kata ‘Al-Ilah’ maka di gugurkan hamzah yang merupakan fa-ul isim maka bertemu
lam yang dia itu adalah ‘ainul isim dan lam tambahan dan dia itu sukun maka
di idghamkan pada lam yang lain, maka jadilah keduanya dalam lafadz menjadi
satu lam yang bertasydid.
|
وأما تأويل [الله] فإنه على معنى ما روي لنا
عن عبد الله بن عباس قال : [هو الذي يألهه كل شيء ويعبده كل خلق] وساق بسنده عن
الضحاك عن عبد الله بن عباس قال : [الله ذو الألوهية والعبودية على خلقه أجمعين]
فإن قال لنا قائل : وما دل على أن الألوهية هي العبادة وأن الإلة هو المعبود ،
وأن له أصلا في فعل يفعل ، وذكر بيت رؤبة بن العجاج : لله در الغانيات المده –
سبحن واسترجعن من تألهي.
|
Dan adapun makna tafsir dari lafadz ‘Allah’ maka
sesungguhnya dia ada sekian makna yang di riwayatkan kepada kita dari
abdullah bin ‘abbas, dia berkata : ‘Makna lafadz Allah adalah yang di ibadahi
oleh segala sesuatu dan di sembah oleh setiap makhluk’ dan di sebutkan dengan
sanadnya dari adh dhahak dari abdullah bin ‘abbas, dia berkata : ‘Lafadz
Allah maknanya adalah yang mengandung uluhiyah: sifat ketuhanan dan ubudiyah:
sifat di ibadahi atas makhluknya seluruhnya’ maka ada yang berkata kepada
kita : dan apa yang menunjukan bahwa uluhiyah maknanya ibadah ? dan
bahwasannya Al-Ilah maknanya yang di sembah, dan bahwa dia memiliki asal
muasal pada wazan fa’ila ya’alu, dan beliau menyebutkan bait syiir ru’bah bin
al’ujaj : Milik Allah darral ghaniyatil muddah – Bertasbihlah dan ucapkanlah
istirja dari menganggap aku sebagai sesembahanmu.
|
يعني من تعبدي وطلبي الله بعملي ، ولا شك أن
التأله التفعل ، من أله يأله ، وأن معنى [أله] إذا نطق به : عبد الله ، وقد جاء
منه مصدر يدل على أن العرب قد نطقت منه بفعل يفعل بغير زيادة ، وذلك ما حدثنا به
سفيان بن وكيع – وساق السند إلى ابن عباس : { أنه قرأ [ويذرك وإلآهتك] قال : عبادتك
، ويقول : إنه كان يعبد ولا بعبد } ، وساق بسند آخر عن ابن عباس : { ويذرك
وإلآهتك ، قال : إنما كان فرعون يعبد ولا يعبد } وذكر مثله عن مجاهد ، ثم قال :
فقد بين قول ابن عباس ومجاهد هذا : أن [أله] [عبد] وأن الإلاهة مصدره وساق حديثا
عن أبي سعيد مرفوعا.
|
Yakni dari peribadahanku dan meminta kepada Allah
dengan amalanku, dan tidak ragu lagi bahwa Atta-alluh adalah wazan attafa’’ul
dari kata Aliha Ya’lahu, dan bahwa makna [Aliha] apabila di ucapkan dengannya
: dia menyembah Allah, dan sungguh telah datang darinya masdar yang
menunjukan bahwa orang arab telah mengucapkan darinya dengan wazan fa’ila
yaf’alu dengan tanpa tambahan, dan yang demikian itu sebagaimana yang di
riwayatkan kepada kami dengannya dari sufyan bin waki’ – dan dia menyebutkan
sanadnya sampai kepada ibnu ‘abbas : bahwasannya beliau membaca ayat Allah
ta’ala : [dan meninggalkan Engkau wahai fir’aun dan peribadatan kepadamu]
beliau berkata : peribadatan kepadamu, dan berkata ibnu ‘abbas : karena
fir’aun itu di ibadahi oleh mereka bukan beribadah kepada berhala-berhala,
dan dia menyebutkan dengan sanad yang lain dari ibnu ‘abbas : [dan
meninggalkanmu wahai fir’aun dan peribadahanmu] dia berkata : sesungguhnya
fir’aun itu di sembah dan bukan menyembah kepada berhala-berhala, dan di
sebutkan pula yang demikian dari mujahid, kemudian dia berkata : maka sungguh
di jelaskan ucapan ibnu ‘abbas dan mujahid ketika membaca ayat ini : bahwa
kata [Aliha] maknanya beribadah dan bahwa kata Al-Ilahah adalah masdarnya dan
di sebutkan hadisnya dari abi sa’id secara marfu’ :
|
[4]
– [أن عيسى أسلمته أمه إلى الكتاب ليعلمه فقال له المعلم : أكتب بسم الله فقال
عيسى : أتدري مالله ؟ الله إله الآلهة].
|
4 – Bahwa isa pernah di serahkan oleh ibunya kepada
pengajar-pengajar baca tulis untuk di ajari maka berkata gurunya kepadanya :
tulislah bismillah maka isa berkata : tahukah engkau apa itu Allah ? Allah
adalah ilahnya para ilah-ilah: Tuhannya seluruh yang di perTuhankan.
|
قال العلامة ابن القيم رحمه الله : لهذا
الإسم الشريف عشر خصائص لفظية ؛ وساقها ، ثم قال : وأما خصائصه المعنوية فقد قال
أعلم الخلق صلى الله عليه وسلم :
|
Berkata Al-‘Alamah ibnul Qayyim semoga Allah
merahmatinya : Pada nama Allah yang mulia memiliki 10 keistimewaan secara
lafadznya saja dan beliau menyebutkannya, kemudian beliau berkata : dan
adapun keistimewaan nama Allah secara maknawi maka sungguh telah di katakan
oleh manusia yang paling alim shallallahu ‘alaihi wa sallam :
|
[5]
– [لا أحصي ثناء عليك أنت كما أثنيت على نفسك] وكيف نحصي خصائص اسم لمسماه كل
كمال على الإطلاق ، وكل مدح وحمد ، وكل ثناء وكل مجد ، وكل جلال وكل كمال ، وكل
عز وكل جمال ، وكل خير وإحسان ، وجود وفضل وبرفله ومنه ؛ فما ذكر هذا الإسم في
قليل إلا كثره ، ولا عند خوف إلا أزاله ، ولا عند كرب إلا كشفه ، ولا عند هم وغم
إلا فرجه ، ولا عند ضيق إلا وسعه ، ولا تعلق به ضعيف إلا أفاده القوة ، ولا ذليل
إلا أناله العز ، ولا فقير إلا أصاره غنيا ، ولا مستوحش إلا آنسه ، ولا مغلوب
إلا أيده ونصره ، ولا مضطر إلا كشف ضره ، ولا شريد إلا آواه.
|
5 – [Aku tidak bisa menyebutkan seluruh pujian
terhadapmu sebagaimana Engkau memuji atas dirimu sendiri] dan bagaimana
mungkin akan bisa di sebutkan keistimewaan-keistimewaan sebuah nama Allah
bagi yang di namainya yang di ketahui yang merupakan pemilik segala
kesempurnaan secara muthlaq, dan segala sanjungan dan pujian, dan segala
sanjungan dan kemuliaan, dan segala ketinggian dan segala kesempurnaan, dan
segala kehormatan dan segala keindahan, dan segala kebaikan dan kebajikan,
dan segala pemberian dan keutamaan, dan segala kebaikan maka semuanya
miliknya dan semuanya daripadanya, maka tidak di sebutkan nama ini pada yang
sedikit kecuali di jadikannya banyak, dan tidak di sebut nama Allah ketika
dalam keadaan takut kecuali hilang rasa takutnya, dan tidak di sebut nama ini
ketika dalam kesulitan kecuali di singkap kesulitannya, dan tidak di sebut
nama ini ketika kesusahan dan kegelisahan kecuali di berikan jalan keluar,
dan tidak di sebut nama ini ketika dalam keadaan sempit kecuali di jadikan
dia lapang, dan tidak pula seorang yang lemah bergantung dengan nama ini
kecuali Allah akan berikan kekuatan, dan tidak pula nama ini di pegang oleh
orang yang rendah kecuali menjadikannya mulia, dan tidak pula nama ini di
pegang oleh seorang yang miskin kecuali Allah jadikan dia kaya, dan tidak
pula di sebutkan nama ini oleh seorang yang sedang gelisah kecuali Allah
berikan ketentraman padanya, dan tidak di sebut nama ini oleh seorang yang
tadinya kalah kecuali di menangkan dan di tolong, dan tidak pula di sebutkan
nama ini oleh seorang yang sangat kesusahan kecuali Allah akan hilangkan
kejelekannya, dan tidak di sebut nama ini oleh orang yang terusir kecuali
Allah berikan tempat baginya.
|
فهو الإسم الذي تكشف به الكربات ، وتستنزل به
البركات ، وتجاب به الدعوات ، وتقال به العثرات ، وتستدفع به السيئات ، وتستجلب
به الحسنات.
|
Maka nama ini adalah nama yang tersingkap dengannya segala
macam kesusahan-kesusahan, dan nama yang di turunkan dengannya
barakah-barakah, dan di kabulkan dengannya doa-doa, dan akan menjadi sedikit
dengannya ketergelinciran-ketergelinciran, dan akan tertolak dengannya
kejelekan-kejelekan, dan di dapat dengannya kebaikan-kebaikan.
|
وهو الإسم الذي قامت به الأرض والسماوات ،
وبه الجهاد ، وبه انقسمت الخليفة إلى السعداء والأشقياء ، وبه حقت الحاقة ،
ووقعت الواقعة ، وبه وضعت الموازين القسط ونصب الصراط ، وقام سوق الجنة والنار ،
وبه عبد رب العالمين وحمد ، وبحقه بعثت الرسل ، وعنه السؤال في القبر ويوم البعث
والنشور ، وبه الخصام وإليه المحاكمة ، وفيه الموالاة والمعاداة ، وبه سعد من
عرفه وقام بحقه ، وبه شقي من جهله وترك حقه ، فهو سر الخلق والأمر ، وبه قاما
وثبتا ، وإليه انتهيا ، فالخلق به وإليه ولأجله ، فما وجد خلق ولا أمر ولا ثواب
ولا عقاب إلا مبتدئا منه ومنتهيا إليه ، وذلك موجبه ومقتضاه : [ربنا ما خلقت هذا
باطلا ؛ سبحانك فقنا عذاب النار] إلى آخر كلامه رحمه الله تعالى.
|
Dan nama ini adalah nama yang tegak dengannya bumi-bumi
dan langit-langit, dan dengannya turunnya kitab-kitab, dan karena itu pula di
utusnya para rasul, dan karena nama itu pula di syari’atkan seluruh
syari’at-syari’at, dan dengan nama itu pula di tegakan hukum-hukum had, dan
karena nama itu pula di syari’atkannya jihad, dan karena nama itu pula terbagi
manusia dan jin ada yang bahagia dan ada yang sengsara, dan dengan nama itu
pula terjadinya hari kiamat, dan terjadinya kejadian-kejadian dahsyat, dan
dengan nama itu di letakan timbangan-timbangan keadilan, dan di pasangnya
jembatan di atas jahannam, dan tegak keramaian surga dan neraka, dan dengan
nama itu di ibadahi Tuhan semesta alam dan di puji, dan dengan nama itu di
utusnya para rasul, dan tentang Allah di tanya manusia di kuburnya dan di
hari kebangkitan dan hari kembali, dan dengan nama itu terjadi pertikaian dan
kepadanya di hukumi, dan di jalan Allah berloyalitas dan bermusuhan, dan
dengan nama Allah akan berbahagia orang yang mengenalinya dan menegakan
haknya, dan dengan nama itu pula sengsara orang yang tidak kenal namanya dan
meninggalkan haknya, maka dia merupakan rahasia penciptaan dan urusan, dan
dengan nama Allah akan tegak keduanya dan akan tetap keduanya, dan untuknya
akan berakhir keduanya, maka penciptaan dengan nama Allah dan untuk Allah dan
karena Allah, maka tidak di dapati penciptaan dan tidak pula urusan dan tidak
pula pahala dan tidak pula siksa kecuali bermula dari Allah dan berakhir dari
Allah, dan hal itu mewajibkannya dan menuntutnya : [QS 3: 191 Ya Tuhan kami
tidaklah Engkau ciptakan ini sia-sia, maha suci Engkau maka jagalah kami dari
siksa neraka] sampai akhir ucapannya semoga Allah merahmatinya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar