SELAMAT DATANG DI BLOG PURI BOSS PULSA KETUA UMUM PARTAI KURANG SUARA (P.K.S) MENDUKUNG CALON PEMIMPIN DAN PARTAI POLITIK KURANG SUARA, KURANG DANA DAN KURANG POPULER CS : 085-291-081-888 = 085-712-871-888 = 083-863-691-888 = 087-736-731-888 = 089-603-871-888 PURI CAHYADI - REK. BANK : 4221211418 (BCA)

Jumat, 19 April 2019

فتح المجيد شرح كتاب التوحيد

Kitab Fathul Majid Syarhu Kitabut Tauhid Karya Syaikh Abdur Rahman bin Hasan Alusy Syaikh rahimahullahu ta’ala ; Tema Kajian : penjelasan basmalah, hamdalah dan shalawat kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

@ngajifathulmajidsyarhukitabuttauhid/S=0002/klik.

Tema Pembahasan : Makna Lafadz Allah.


Kajian tentang penjelasan basmalah, hamdalah dan shalawat kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Sesi 2 adalah Sebagai Berikut :

قوله [الله] قال الكسائي والفراء : أصله الإله حذفوا الهمزة وأدغموا اللام في اللام فصارتا لاما واحدة مشددة مفخمة ، قال العلامة ابن القيم رحمه الله : الصحيح : أنه مشتق وأن أصله الإله كما هو قول سيبويه وجمهور أصحابه إلا من شذ ، وهو الجامع المعاني الأسماء الحسنى والصفات العلي والذين قالوا بالإشتقاق إنما أرادوا أنه دال على صفة له تعالى وهو الإلهية كسائر أسمائه الحسنى كالعليم والقدير والسميع والبصير ونحو ذلك ، فإنه هذه الأسماء مشتقة من مصاديرها بلا ريب وهي قديمة ونحن لا نعني بالإشتقاق إلا أنها ملاقية لمصادرها فى اللفظ والمعني لا أنها متولدة منه تولد الفرع من أصله وتسمية النحاة للمصدر والمشتق منه : أصلا وفرعا ليس معناه أن أحدهما متولد من الآخر وإنما هو باعتبار أن أحدهما يتضمن الآخر وزيادة.

Ucapannya [Allahu] berkata alkisaiyyu dan alfarra’ : Asal kata Allah adalah Al-Ilah, di buang huruf hamzah dan di idzghamkan lam pada lam maka menjadi satu lam yang bertasydid yang di baca tebal, berkata al’alamah ibnul qayyim semoga Allah merahmatinya : yang benar : bahwasannya lafadz jalalah Allah diambil dari kata pecahan, dan bahwas asanya lafadz jalalah Allah adalah Al-Ilah sebagaimana itu ucapan sibawih dan mayoritas sahabat-sahabatnya kecuali orang yang berbeda pendapat, dan kata Allah itu adalah kumpulan bagi makna-makna nama-nama yang baik dan sifat-sifat yang tinggi, dan orang-orang yang berkata bahwa lafdhul jalalah Allah itu dengan kata pecahan yang di ambil dari kata Al-Ilah, sesungguhnya mereka hanya menginginkan bahwasannya lafadz itu menunjukan sifat bagi Allah ta’ala, yaitu sifat ilahiyyah: ketuhanan sebagaimana seluruh nama-nama Allah yang baik seperti Al’alim: yang maha mengetahui, dan Alqadir: yang maha kuasa, dan Assami’: yang maha mendengar, dan Albashir: yang maha melihat dan yang semisal itu, maka sesungguhnya semua nama-nama ini di ambil dari masdar-masdarnya dengan tanpa keraguan sama sekali dan nama-nama Allah itu lebih dulu, dan kami tidak memaksudkan dengan isytiqaq: kata pecahan yang di ambil dari sini dan situ kecuali bahwasannya kata itu berbicara tentang hubungan dengan masdar-masdarnya, dalam lafadz dan makna, tidak menyatakan bahwa dia lahir dari sana seperti lahirnya cabang dari pokoknya dan penamaan para ahli nahwu terhadap masdar dan musytaq minhu: yang di ambil darinya : mereka menamakan ini pokoknya dan ini cabangnya, itu bukan maknanya bahwa salah satunya terlahir dari yang lain, dan sesungguhnya bahwa itu adalah hanya ibarat bahwa salah satunya mengandung yang lain dan ada tambahan.

قال أبو جعفر ابن جرير [الله] أصله [الإله] أسقطت الهمزة التي هي فاء الإسم فالتقت اللام التي هي عين الإسم واللام الزائدة وهي ساكنة فأدغمت في الأخرى فصارتا في اللفظ لاما واحدة مشددة.

Berkata abu ja’far ibnu jarir : ‘Allah’ aslinya dari kata ‘Al-Ilah’ maka di gugurkan hamzah yang merupakan fa-ul isim maka bertemu lam yang dia itu adalah ‘ainul isim dan lam tambahan dan dia itu sukun maka di idghamkan pada lam yang lain, maka jadilah keduanya dalam lafadz menjadi satu lam yang bertasydid.

وأما تأويل [الله] فإنه على معنى ما روي لنا عن عبد الله بن عباس قال : [هو الذي يألهه كل شيء ويعبده كل خلق] وساق بسنده عن الضحاك عن عبد الله بن عباس قال : [الله ذو الألوهية والعبودية على خلقه أجمعين] فإن قال لنا قائل : وما دل على أن الألوهية هي العبادة وأن الإلة هو المعبود ، وأن له أصلا في فعل يفعل ، وذكر بيت رؤبة بن العجاج : لله در الغانيات المده – سبحن واسترجعن من تألهي.

Dan adapun makna tafsir dari lafadz ‘Allah’ maka sesungguhnya dia ada sekian makna yang di riwayatkan kepada kita dari abdullah bin ‘abbas, dia berkata : ‘Makna lafadz Allah adalah yang di ibadahi oleh segala sesuatu dan di sembah oleh setiap makhluk’ dan di sebutkan dengan sanadnya dari adh dhahak dari abdullah bin ‘abbas, dia berkata : ‘Lafadz Allah maknanya adalah yang mengandung uluhiyah: sifat ketuhanan dan ubudiyah: sifat di ibadahi atas makhluknya seluruhnya’ maka ada yang berkata kepada kita : dan apa yang menunjukan bahwa uluhiyah maknanya ibadah ? dan bahwasannya Al-Ilah maknanya yang di sembah, dan bahwa dia memiliki asal muasal pada wazan fa’ila ya’alu, dan beliau menyebutkan bait syiir ru’bah bin al’ujaj : Milik Allah darral ghaniyatil muddah – Bertasbihlah dan ucapkanlah istirja dari menganggap aku sebagai sesembahanmu.

يعني من تعبدي وطلبي الله بعملي ، ولا شك أن التأله التفعل ، من أله يأله ، وأن معنى [أله] إذا نطق به : عبد الله ، وقد جاء منه مصدر يدل على أن العرب قد نطقت منه بفعل يفعل بغير زيادة ، وذلك ما حدثنا به سفيان بن وكيع – وساق السند إلى ابن عباس : { أنه قرأ [ويذرك وإلآهتك] قال : عبادتك ، ويقول : إنه كان يعبد ولا بعبد } ، وساق بسند آخر عن ابن عباس : { ويذرك وإلآهتك ، قال : إنما كان فرعون يعبد ولا يعبد } وذكر مثله عن مجاهد ، ثم قال : فقد بين قول ابن عباس ومجاهد هذا : أن [أله] [عبد] وأن الإلاهة مصدره وساق حديثا عن أبي سعيد مرفوعا.

Yakni dari peribadahanku dan meminta kepada Allah dengan amalanku, dan tidak ragu lagi bahwa Atta-alluh adalah wazan attafa’’ul dari kata Aliha Ya’lahu, dan bahwa makna [Aliha] apabila di ucapkan dengannya : dia menyembah Allah, dan sungguh telah datang darinya masdar yang menunjukan bahwa orang arab telah mengucapkan darinya dengan wazan fa’ila yaf’alu dengan tanpa tambahan, dan yang demikian itu sebagaimana yang di riwayatkan kepada kami dengannya dari sufyan bin waki’ – dan dia menyebutkan sanadnya sampai kepada ibnu ‘abbas : bahwasannya beliau membaca ayat Allah ta’ala : [dan meninggalkan Engkau wahai fir’aun dan peribadatan kepadamu] beliau berkata : peribadatan kepadamu, dan berkata ibnu ‘abbas : karena fir’aun itu di ibadahi oleh mereka bukan beribadah kepada berhala-berhala, dan dia menyebutkan dengan sanad yang lain dari ibnu ‘abbas : [dan meninggalkanmu wahai fir’aun dan peribadahanmu] dia berkata : sesungguhnya fir’aun itu di sembah dan bukan menyembah kepada berhala-berhala, dan di sebutkan pula yang demikian dari mujahid, kemudian dia berkata : maka sungguh di jelaskan ucapan ibnu ‘abbas dan mujahid ketika membaca ayat ini : bahwa kata [Aliha] maknanya beribadah dan bahwa kata Al-Ilahah adalah masdarnya dan di sebutkan hadisnya dari abi sa’id secara marfu’ :

[4] – [أن عيسى أسلمته أمه إلى الكتاب ليعلمه فقال له المعلم : أكتب بسم الله فقال عيسى : أتدري مالله ؟ الله إله الآلهة].

4 – Bahwa isa pernah di serahkan oleh ibunya kepada pengajar-pengajar baca tulis untuk di ajari maka berkata gurunya kepadanya : tulislah bismillah maka isa berkata : tahukah engkau apa itu Allah ? Allah adalah ilahnya para ilah-ilah: Tuhannya seluruh yang di perTuhankan.

قال العلامة ابن القيم رحمه الله : لهذا الإسم الشريف عشر خصائص لفظية ؛ وساقها ، ثم قال : وأما خصائصه المعنوية فقد قال أعلم الخلق صلى الله عليه وسلم :

Berkata Al-‘Alamah ibnul Qayyim semoga Allah merahmatinya : Pada nama Allah yang mulia memiliki 10 keistimewaan secara lafadznya saja dan beliau menyebutkannya, kemudian beliau berkata : dan adapun keistimewaan nama Allah secara maknawi maka sungguh telah di katakan oleh manusia yang paling alim shallallahu ‘alaihi wa sallam :

[5] – [لا أحصي ثناء عليك أنت كما أثنيت على نفسك] وكيف نحصي خصائص اسم لمسماه كل كمال على الإطلاق ، وكل مدح وحمد ، وكل ثناء وكل مجد ، وكل جلال وكل كمال ، وكل عز وكل جمال ، وكل خير وإحسان ، وجود وفضل وبرفله ومنه ؛ فما ذكر هذا الإسم في قليل إلا كثره ، ولا عند خوف إلا أزاله ، ولا عند كرب إلا كشفه ، ولا عند هم وغم إلا فرجه ، ولا عند ضيق إلا وسعه ، ولا تعلق به ضعيف إلا أفاده القوة ، ولا ذليل إلا أناله العز ، ولا فقير إلا أصاره غنيا ، ولا مستوحش إلا آنسه ، ولا مغلوب إلا أيده ونصره ، ولا مضطر إلا كشف ضره ، ولا شريد إلا آواه.

5 – [Aku tidak bisa menyebutkan seluruh pujian terhadapmu sebagaimana Engkau memuji atas dirimu sendiri] dan bagaimana mungkin akan bisa di sebutkan keistimewaan-keistimewaan sebuah nama Allah bagi yang di namainya yang di ketahui yang merupakan pemilik segala kesempurnaan secara muthlaq, dan segala sanjungan dan pujian, dan segala sanjungan dan kemuliaan, dan segala ketinggian dan segala kesempurnaan, dan segala kehormatan dan segala keindahan, dan segala kebaikan dan kebajikan, dan segala pemberian dan keutamaan, dan segala kebaikan maka semuanya miliknya dan semuanya daripadanya, maka tidak di sebutkan nama ini pada yang sedikit kecuali di jadikannya banyak, dan tidak di sebut nama Allah ketika dalam keadaan takut kecuali hilang rasa takutnya, dan tidak di sebut nama ini ketika dalam kesulitan kecuali di singkap kesulitannya, dan tidak di sebut nama ini ketika kesusahan dan kegelisahan kecuali di berikan jalan keluar, dan tidak di sebut nama ini ketika dalam keadaan sempit kecuali di jadikan dia lapang, dan tidak pula seorang yang lemah bergantung dengan nama ini kecuali Allah akan berikan kekuatan, dan tidak pula nama ini di pegang oleh orang yang rendah kecuali menjadikannya mulia, dan tidak pula nama ini di pegang oleh seorang yang miskin kecuali Allah jadikan dia kaya, dan tidak pula di sebutkan nama ini oleh seorang yang sedang gelisah kecuali Allah berikan ketentraman padanya, dan tidak di sebut nama ini oleh seorang yang tadinya kalah kecuali di menangkan dan di tolong, dan tidak pula di sebutkan nama ini oleh seorang yang sangat kesusahan kecuali Allah akan hilangkan kejelekannya, dan tidak di sebut nama ini oleh orang yang terusir kecuali Allah berikan tempat baginya.

فهو الإسم الذي تكشف به الكربات ، وتستنزل به البركات ، وتجاب به الدعوات ، وتقال به العثرات ، وتستدفع به السيئات ، وتستجلب به الحسنات.

Maka nama ini adalah nama yang tersingkap dengannya segala macam kesusahan-kesusahan, dan nama yang di turunkan dengannya barakah-barakah, dan di kabulkan dengannya doa-doa, dan akan menjadi sedikit dengannya ketergelinciran-ketergelinciran, dan akan tertolak dengannya kejelekan-kejelekan, dan di dapat dengannya kebaikan-kebaikan.

وهو الإسم الذي قامت به الأرض والسماوات ، وبه الجهاد ، وبه انقسمت الخليفة إلى السعداء والأشقياء ، وبه حقت الحاقة ، ووقعت الواقعة ، وبه وضعت الموازين القسط ونصب الصراط ، وقام سوق الجنة والنار ، وبه عبد رب العالمين وحمد ، وبحقه بعثت الرسل ، وعنه السؤال في القبر ويوم البعث والنشور ، وبه الخصام وإليه المحاكمة ، وفيه الموالاة والمعاداة ، وبه سعد من عرفه وقام بحقه ، وبه شقي من جهله وترك حقه ، فهو سر الخلق والأمر ، وبه قاما وثبتا ، وإليه انتهيا ، فالخلق به وإليه ولأجله ، فما وجد خلق ولا أمر ولا ثواب ولا عقاب إلا مبتدئا منه ومنتهيا إليه ، وذلك موجبه ومقتضاه : [ربنا ما خلقت هذا باطلا ؛ سبحانك فقنا عذاب النار] إلى آخر كلامه رحمه الله تعالى.

Dan nama ini adalah nama yang tegak dengannya bumi-bumi dan langit-langit, dan dengannya turunnya kitab-kitab, dan karena itu pula di utusnya para rasul, dan karena nama itu pula di syari’atkan seluruh syari’at-syari’at, dan dengan nama itu pula di tegakan hukum-hukum had, dan karena nama itu pula di syari’atkannya jihad, dan karena nama itu pula terbagi manusia dan jin ada yang bahagia dan ada yang sengsara, dan dengan nama itu pula terjadinya hari kiamat, dan terjadinya kejadian-kejadian dahsyat, dan dengan nama itu di letakan timbangan-timbangan keadilan, dan di pasangnya jembatan di atas jahannam, dan tegak keramaian surga dan neraka, dan dengan nama itu di ibadahi Tuhan semesta alam dan di puji, dan dengan nama itu di utusnya para rasul, dan tentang Allah di tanya manusia di kuburnya dan di hari kebangkitan dan hari kembali, dan dengan nama itu terjadi pertikaian dan kepadanya di hukumi, dan di jalan Allah berloyalitas dan bermusuhan, dan dengan nama Allah akan berbahagia orang yang mengenalinya dan menegakan haknya, dan dengan nama itu pula sengsara orang yang tidak kenal namanya dan meninggalkan haknya, maka dia merupakan rahasia penciptaan dan urusan, dan dengan nama Allah akan tegak keduanya dan akan tetap keduanya, dan untuknya akan berakhir keduanya, maka penciptaan dengan nama Allah dan untuk Allah dan karena Allah, maka tidak di dapati penciptaan dan tidak pula urusan dan tidak pula pahala dan tidak pula siksa kecuali bermula dari Allah dan berakhir dari Allah, dan hal itu mewajibkannya dan menuntutnya : [QS 3: 191 Ya Tuhan kami tidaklah Engkau ciptakan ini sia-sia, maha suci Engkau maka jagalah kami dari siksa neraka] sampai akhir ucapannya semoga Allah merahmatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kajian syarhul hikam - penjelasan hikmah ketiga - PURI BOSS PULSA.

Muraja’ah Kitab Syarhu Al Hikam bisyarqaawi Karya Syaikh Ahmad bin Athaillaah As Sakandari rahimahullahu ta’ala. ...