Kajian Syarhul
Hikam, Karya Abdullah bin Hijazi (Syarqawi) semoga Allah merahmatinya ; Tema
Kajian : Menyamarkan amalan dan Menata niat agar
menjadi manusia yang ikhlas dalam beramal.
|
@ngajisyarhulhikamibnuathaillah/S=0015/klik.
|
كتاب شرح الحكم. = Kitab Syarhul Hikam.
|
Kajian tentang Menyamarkan amalan dan Menata niat agar menjadi
manusia yang ikhlas dalam beramal adalah Sebagai Berikut :
|
Penjelasan bahwa sesuatu yang paling membahayakan atas
murid atas orang-orang yang mengharapkan wushul kepada Allah adalah ketenaran
dan terkenal namanya Sesi 2.
|
ثم ضرب لذلك مثلا بقوله
[فما نبت] من الحب [مما لم يدفن لا يتم نتاجه] بل يخرج ضعيفا مصفرا لا ينتفع به
الإنتفاع التام واذا لم ينبت فالغالب أن يلتقطه الطائر فلا ينتفع به أيضا وكذلك
السالك اذا تعاطى أسباب الشهرة فى بدايته قل أن يفلح فى نهايته وبقدر تحققه بوصف
الخمول يتحقق له مقام الإخلاص فمبنى أمره فى الإبتداء على الفرار من الخلق
وإخمال الذكر وعدم حب الشهرة حتى إذا فنيت أوصافه وبقي بربه كان مع مولاه إن شاء
أظهره وإن شاء أخفاه ؛ قال سيدى أبو العباس قدس الله سره : من أحب الظهور فهو
عبد الظهور ومن أحب الخلفاء فهو عبد الخلفاء ومن كان عبدا لله فسواء عليه أظهره
أو أخفاه.
|
Kemudian kyai musonnif membuat contoh terhadap apa yang
telah disebutkan dengan ucapannya : [maka apa yang tumbuh] dari biji [dari
apa yang tidak dipendam, tidak sempurna tumbuhnya] bahkan biji itu keluar
lemah, kuning atau pucat tidak bisa diambil manfaat dengannya dengan manfaat
yang sempurna, maka apabila tidak tumbuh maka biasanya dimakan oleh burung,
maka juga tidak bisa diambil manfaat dengannya, dan demikian juga orang yang
menempuh jalan ibadah atau wushul kepada Allah apabila menjalani sebab-sebab
ketenaran di dalam permulaannya maka sedikit untuk mendapat keberuntungan
diakhir perjalanannya dan dengan memperkirakan terwujudnya dengan sifat
menyamar akan menjadi nyata baginya maqam ikhlas, maka membangun perkaranya
dipermulaan untuk lari dari makhluk dan menyamarkan sebutan namanya dan tidak
suka terkenal sehingga apabila telah hilang sifat-sifatnya dan tetap dengan
Tuhannya, dia bersama dengan Tuhannya, jika Allah menghendaki Allah tampilkan
dia dan jika Allah menghendaki Allah sembunyikan dia.
|
Berkata sayyidi Abul ‘abbas semoga Allah mensucikan
hatinya : Barangsiapa yang menyukai kepopuleran maka dia hamba
kepopuleran, dan barangsiapa yang menyukai dengan penyamaran maka dia adalah
hamba penyamaran, dan barangsiapa dia itu adalah hambanya Allah maka sama
atasnya, Allah tampilkan dia atau samarkan dia.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar