SELAMAT DATANG DI BLOG PURI BOSS PULSA KETUA UMUM PARTAI KURANG SUARA (P.K.S) MENDUKUNG CALON PEMIMPIN DAN PARTAI POLITIK KURANG SUARA, KURANG DANA DAN KURANG POPULER CS : 085-291-081-888 = 085-712-871-888 = 083-863-691-888 = 087-736-731-888 = 089-603-871-888 PURI CAHYADI - REK. BANK : 4221211418 (BCA)

Sabtu, 25 Mei 2019

Kisah Nabi Allah Yusuf bin Ya'qub dalam Vidio Kartun.

VIDIO KARTUN KISAH-KISAH TELADAN ISLAMI UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SEBAGAI BEKAL PENDIDIKAN AKHLAQ KETIKA TELAH DEWASA : VIDIO KARTUN NABI YUSUF ‘ALAIHIS SALAM.

@kumpulankartunkisah2teladanislami/S=0001/klik.


KISAH NABI YUSUF ALAIHIS SALAM DALAM VIDIO KARTUN KISAH PARA NABI

Nabi Yusuf adalah anak Nabi Ya’qub dan termasuk keturunan Nabi Ibrahim alaihis salam, Ia sangat disayangi oleh ayahnya Nabi Ya’qub, melebihi dari saudara-saudaranya yang lain. Oleh karena itu saudara-saudaranya merasa dengki kepada Yusuf.

Pada suatu saat Nabi Yusuf bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan semuanya sujud kepadanya, dan mimpinya disampaikan kepada Bapanya, sebagaimana tersebut dalam Al-Qur’an sebagai berikut :

إذ قال يوسف لأبيه يأبت إني ريت أحد عشر كوكبا والشمس والقمر رأيتهم لي ساجدين ، قال : يا بني لا تقصص رؤياك على إخوتك فيكيدوا لك كيدا ، إن الشيطان للإنسان عدو مبين [يوسف : 4-5].

Artinya :

“Tatkala Yusuf berkata kepada bapaknya : “Hai bapakku ! sesungguhnya aku telah melihat sebelas bintang dan matahari serta bulan – aku lihat mereka – bersujud kepadaku”. Ia menjawab : “Hai Anakku ! janganlah engkau menceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, karena nanti mereka menipu daya, sesungguhnya syaithain itu bagi manusia, satu musuh yang nyata”. [QS. Yusuf, ayat : 4-5].

Kesayangan Nabi Ya’qub kepada Yusuf dan adiknya Bunyamin nampaknya tidak dapat ditutup-tutupi lagi, demikian pula kedengkian dan kebencian saudara-saudaranya Yusuf juga tidak dapat ditutup-tutupi sama sekali. Kesayangan Nabi Ya’qub kepada Yusuf dan adiknya sebetulnya wajar, karena Yusuf dan Bunyamin ditinggalkan ibunya yang bernama Rahil, karena meninggal dunia sewaktu melahirkan Bunyamin. Karena kematian ibunya inilah, maka bapaknya – Nabi Ya’qub – Sangat mencintai kedua anak ini, yaitu Yusuf dan Bunyamin. Apalagi setelah Nabi Ya’qub mendengar dan mengetahui akan mimpi Yusuf ini, semakin bertambah cintanya dan semakin bertambah pula pengawasannya untuk keselamatan Yusuf dan adiknya. Hal ini menyebabkan bertambah kebencian dan kedengkian saudara-saudaranya terhadap Yusuf dan adiknya itu.

SAUDARA-SAUDARA NABI YUSUF BERMUSYAWARAH :

Pada suatu hari mereka yang membenci dan dengki kepada Yusuf berkumpul dan berembug, untuk mengemukakan perasaan mereka masing-masing, atas perlakuan bapaknya yang dianggap oleh mereka tidak adil kepada anak-anaknya. Dalam bermusyawarah ini hanya bunyamin sajalah yang tidak diajak, karena Bunyamin ini saudara kandung Yusuf.

Dalam musyawarah ini diputuskan oleh mereka agar Yusuf dibuang saja. Dalam hal ini diterangkan dalam Al-Qur’an sebagai berikut :


قالوا يأبانا مالك لا تأمنا على يوسف وإنا له لناصحون. أرسله معنا غدا يرتع ويلعب وإنا له لحافظون. قال إني ليحزنني أن تذهبوا به وأخاف أن يأكله الذئب وأنتم عنه غافلون. قالوا لئن أكله الذئب ونحن عصبة إنا إذا لخسرون.

Artinya :

“Mereka berkata : “Hai bapak kami ! mengapakah engkau tidak percaya kepada kami tentang Yusuf, padahal sesungguhnya kami memberi nasihat kepadanya”. “kirimlah dia besok bersama kami, (supaya) ia bisa makan-makan dan bermain-main dan sesungguhnya kami akan menjaga dia”. “Ia berkata : Sesungguhnya aku bersusah hati melepaskan pergi bersama kamu dan saya takut kalau-kalau ia dimakan serigala, sedang kamu lalai menjaganya”. Jawab mereka pula : “Jika dia dimakan serigala, sedang kami segolongan banyak, maka sesungguhnya kami, kalau begitu adalah orang-orang yang rugi”. [QS. Yusuf, ayat : 11-14].

Karena desakan putera-puteranya itu kepada ayahnya untuk membawa Nabi Yusuf pergi sangat kuat sekali dengan alasan yang kuat pula, akhirnya diijinkan juga oleh ayahnya.

Setelah mereka pergi bersama-sama dengan Yusuf, maka mereka telah sepakat hendak memasukan Yusuf ke dalam sumur, Perbuatan mereka dilaksanakan pula, namun Tuhanlah Yang Maha Adil yang membuka rahasia atas perbuatan mereka itu.

Setelah mereka melaksanakan niat perbuatan jahatnya itu, lalu mereka pula kembali kerumahnya, haripun sudah petang. Mereka datang terus menghadap ayahnya seraya menangis sambil berkata : Hai Bapak kami, bahwasannya kami telah pergi bermain-main dan kami tinggalkan Yusuf dekat barang-barang kami. Tiba-tiba datanglah seekor serigala, lalu Yusuf dimakannya dan mungkin tidak percaya meskipun kami orang yang benar. Firman Allah dalam Al-Qur’an dinyatakan sebagai berikut :

وجاءوا أباهم عشاء يبكون ، قالوا يأبانا إنا ذهبنا نستبق وتركنا يوسف عند متاعنا فأكله الذئب ، وما أنت بمؤمن لنا ولو كنا صدقين. وجاءوا على قميصه بدم كذب ، قال بل سولت لكم أنفسكم أمرا فصبر جميل ، والله المستعان على ما تصفون [يوسف : 16 – 18].

Artinya :

“Dan mereka datang kepada ayah mereka pada petang hari sambil menangis”. “Mereka berkata : “Wahai ayah kami ! sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf dekat barang-barang kami, lali dimakan dia oleh serigala, walaupun kami benar”. ‘Mereka datang membawa baju Yusuf yang telah berlumuran darah palsu, lalu Ya’qub berkata : “Nafsu kamu memudahkan mendorong urusan ini, sabarlah yang lebih baik, Allah tempat minta tolong tentang kejadian yang kamu terangkan itu”. [QS. Yusuf, ayat : 16-18].

Nabi Yusuf yang ditinggalkan oleh saudara-saudaranya dan yang telah dimasukan ke dalam sumur, tertolonglah juga oleh seorang musafir yang datang dari negeri Madyan akan pergi ke negeri mesir. Sewaktu mereka akan mengambil air di tempat itu, diulurkanlah tali timbanya ke dalam sumur. Alangkah terkejutnya sewaktu timbanya diangkat naik ke atas, tergantunglah Yusuf di tali timba itu, dan terangkatlah ke atas.

Setelah dilihatnya, musafir itu lalu berkata sambil terkejut : “Hai alangkah gembira kita, mendapat seorang anak yang tampan”.

Karena yang mendapatkan Yusuf ini seorang pedagang, maka Yusuf dijadikan barang dagangannya. Kemudian Yusuf dibawanya ke Mesir dan dijualnya kepada pembesar di Mesir.

Pembesar itu mengambil Yusuf menjadi anak angkatnya dipeliharanya baik-baik oleh istri pembesar itu. Istri pembesar itu Zulaikha namanya, maka sejat itu tinggallah Yusuf dengan ibu angkatnya.

ZULAIKHA MENCINTAI YUSUF.

Nabi Yusuf memang seorang yang gagah dan sangat menarik hati bagi yang melihatnya, terutama bagi wanita-wanita. Demikian halnya Siti Zulaikha yang mulanya menjadi ibu angkatnya, tetapi kemudian berubah tertarik dan mencintai Yusuf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kajian syarhul hikam - penjelasan hikmah ketiga - PURI BOSS PULSA.

Muraja’ah Kitab Syarhu Al Hikam bisyarqaawi Karya Syaikh Ahmad bin Athaillaah As Sakandari rahimahullahu ta’ala. ...